[caption caption="Acara peluncuran Quipper Video pada Sabtu (14/11/2015) lalu di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta."][/caption]Cemas dan tegang, dua kata itulah yang dapat mewakili perasaan murid-murid kelas XII yang tak lama lagi akan menjalani Ujian Akhir Semester (UAS). Meskipun berbagai persiapan biasanya sudah dilakukan sejak jauh hari agar dapat memperoleh nilai bagus yang berujung pada kelulusan, tetap saja para murid merasakan tekanan yang cukup berat. Bagaimana tidak? Setelah UAS, setiap murid masih harus berhadapan dengan yang namanya Ujian Nasional (UN) kemudian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Tekanan tersebut tak hanya dirasakan oleh kalangan murid, tetapi juga para orangtua murid.
Rasa cemas dan tegang menghadapi ujian menjadi persoalan penting yang tak boleh dianggap remeh. Sebab, hal itu memiliki efek atau dampak luas, baik itu dari aspek akademik maupun psikologis. Oleh karena itu, Quipper, Ltd. menjadikan permasalahan itu sebagai topik diskusi yang digelar pada acara peluncuran Quipper Video di Auditorium Gold Class, CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta.
Diskusi yang dihadiri oleh Marketing Manager Quipper, Ltd. Tri Nuraini, psikolog remaja sekaligus aktivis pendidikan Roslina Verauli, tutor dari Quipper Video Ferry Muhammad Isnaeni, dan murid kelas XII bernama Emma. Sesi ini adalah bagian dari rangkaian kampanye Quipper Video yang sebelumnya telah ditayangkan dalam bentuk iklan televisi sejak 12 November 2015. Selain itu, kampanye juga akan dilakukan di berbagai wadah media, termasuk media sosial.
“Pada semester pertama saat murid memasuki tahun ajaran baru sebagai murid kelas XII, biasanya murid sudah mulai mempersiapkan diri dan strategi dalam menghadapi UN yang dilakukan sekitar bulan April di semester kedua dan juga persiapan SBMPTN untuk masuk perguruan tinggi negeri,” ungkap Tri.
Kemudian Tri melanjutkan, “Orangtua pun sudah mulai lebih ketat dalam mengawasi putra-putrinya belajar di rumah dengan membuat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh sang anak.”
Selain mengikuti kegiatan pelajaran tambahan di sekolah serta menambah jam belajar di rumah selepas jam sekolah, setiap murid juga akan mulai memikirkan untuk mengikuti bimbingan belajar yang banyak ditemui di kota-kota besar di Indonesia. Upaya-upaya tersebut diharapkan mampu membekali setiap murid dengan ilmu dan pengetahuan yang cukup untuk menjawab soal-soal yang muncul dalam ujian maupun tes masuk ujian perguruan tinggi.
“Yang menjadi pertanyaan adalah apakah setiap murid mampu menjalankan semua persiapan tersebut, serta apakah para orangtua memahami benar apa yang dirasakan oleh setiap putra atau putrinya. Selain itu, tentu kita tidak dapat melupakan kenyataan, bahwa setiap anak, dalam hal ini, murid kelas XII juga masih meiliki kegiatan lain yang sesuai dengan minat dan bakatnya, belum lagi, mereka pun harus tetap dapat menikmati dan menjalankan kegiatan sosial lainnya sebagai remaja,” ujar Rosalina.
Lalu ia menambahkan, “Jika peraturan dibuat terlalu ketat, walaupun dengan tujuan yang positif, para remaja dikhawatirkan akan semakin tertekan dan pada akhirnya menjadi malas untuk menjalankan semua persiapan tersebut.”
“Quipper Video yang dapat diakses melalui video.quipper.com kami luncurkan di Indonesia untuk menjawab permasalahan dan kekhawatiran yang dialami oleh murid, orangtua, serta pihak sekolah,” terang Tri.
Setelah itu, Tri menjelaskan lebih lanjut tentang manfaat serta keuntungan yang ditawarkan oleh Quipper Video, “Online platform yang kami gunakan memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi setiap murid untuk mempelajari materi pelajaran di mana pun dan kapan pun, sehingga mereka bisa mengatur jadwal belajar dan berkegiatan lebih leluasa. Selain itu, mereka dapat menghemat energi dan waktu, karena tidak perlu pergi ke suatu tempat untuk belajar setelah pelajaran sekolah selesai.”
Quipper Video sendiri merupakan solusi belajar berbasis online yang diperuntukkan khusus bagi murid-murid kelas XII. Adapun konten yang disediakan meliputi 10 mata pelajaran, mulai dari Bahasa Indonesia, Matematika, hingga Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dengan total lebih dari 220 jam video, 1.000 topik pelajaran, dan lebih dari 4.000 soal latihan. Semua itu akan ditambah dan dikembangkan secara berkala. Setiap materi akan diberikan oleh tutor yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing. Selain berpengalaman, para tutor juga memiliki kemampuan untuk menyampaikan materi pelajaran melalui video secara interaktif dan menarik, sehingga setiap murid akan merasakan suasana belajar-mengajar seperti di dalam kelas.