Gizi sangat dibutuhkan bagi tubuh manusia, terutama pada usia balita dan anak-anak. Gizi yang seimbang sangat baik dalam proses tumbuh kembang anak, meningkatkan kemampuan belajar yang baik, serta memberikan dampak positif untuk perkembangannya di masa depan. Untuk hidup sehat, seluruh lapisan masyarakat perlu menerapkan prinsip empat pilar gizi seimbang, yaitu keanekaragaman pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik, dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. Sayangnya, masih banyak anak Indonesia yang belum mendapatkan gizi seimbang yang cukup atau bahkan mendapat gizi berlebih.
Gizi lebih merupakan salah satu masalah gizi yang banyak terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 oleh Kementerian Kesehatan, sebanyak 18,8% anak usia 5-12 tahun mengalami gizi lebih. Data menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di kota besar dengan banyak siswa dari golongan ekonomi menengah ke atas mempunyai angka yang lebih tinggi. Gizi lebih dapat menyebabkan dampak buruk bagi anak, antara lain pubertas dini, kegemukan saat dewasa, diabetes, serta hipertensi.
Selain gizi lebih, gizi kurang juga banyak terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, sebanyak 11,2% anak usia 5-12 tahun mengalami gizi kurang. Gizi kurang berdampak buruk bagi anak, antara lain badan lemas, pertumbuhan lambat, dan mudah terserang penyakit.
Sebagai upaya untuk mengatasi masalah gizi pada usia sekolah dasar (SD), PT Ajinomoto Indonesia bekerja sama dengan Rumah Zakat untuk menyelenggarakan program Kantin Sehat Ajinomoto (KSA). Program ini telah terselenggara sejak 2014 di dua sekolah yaitu SD Juara, Jakarta Timur dan SDIT Ummul Quro, Bogor. Selain menyediakan makanan bergizi di kantin sehat, program KSA juga menyelenggarakan aktivitas fisik bagi siswa, membuat pekarangan sekolah, serta edukasi gizi untuk siswa, guru, orang tua, dan pedagang kantin. Tak hanya itu, pemantauan status gizi siswa-siswa dari kedua sekolah tersebut juga dilakukan.
Hasil dari program KSA dituangkan dalam dua buku edukasi gizi yang disusun oleh tim ahli gizi yang dipimpin Hartanti Sandi W. S.Gz., M.Gizi, dosen gizi Universitas Diponegoro, Semarang. Kedua buku tersebut berjudul “Gizi pada Anak Sekolah Dasar” dan “Empat Pilar Gizi Seimbang”. Buku tersebut dapat dibaca dan diunduh secara gratis di laman Ajinomoto.
PT Ajinomoto Indonesia berharap kantin sekolah dapat menjadi sarana pembelajaran dan pemberdayaan gizi anak-anak sekolah demi mencapai pembangunan Indonesia di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI