Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kementerian Kesehatan Galakkan Kampanye Bahaya Rokok

2 Februari 2017   16:23 Diperbarui: 2 Februari 2017   18:54 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kementerian Kesehatan meluncurkan kampanye “Penyakit yang Diakibatkan Rokok” yang diresmikan oleh Anung Sugihantono selaku Direktur Jenderal Promosi Kesehatan dan Kesejahteraan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kampanye ini fokus kepada bentuk visual dari sejumlah penyakit berbahaya yang diakibatkan dari tembakau seperti stroke, kanker tenggorokan, kanker paru, dan penyakit Buerger.

Vital Strategies bekerjasama dengan Kemenkes untuk mengemas kampanye dalam bentuk iklan berdurasi 30 detik yang menampilkan kisah Cecep Sopandi, penderita penyakit Buerger dan Alm. Ranap Simatupang, penderita kanker paru. Iklan ini akan ditayangkan selama empat minggu di enam stasiun televisi Indonesia. Kampanye ini juga dipromosikan melalui laman www.suaratanparokok.co.id dan media sosial Twitter, Facebook, Instagram, dan Youtube dengan menggunakan tagar #SuaraTanpaRokok.

“Banyak orang Indonesia menderita penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit paru, dan penyakit jantung. Konsumsi tembakau dikaitkan dengan penyakit-penyakit tersebut,” ungkap Anung dalam peluncuran kampanye di Jakarta (27/1).

Anung menjelaskan, korban penyakit Buerger dapat kehilangan jari atau anggota tubuh lainnya akibat matinya jaringan tubuh (gangren). Kondisi ini utamanya ditemukan pada perokok. Ia berharap melalui kampanye ini orang Indonesia dapat memiliki lebih banyak informasi mengenai bahaya merokok.

“Kami mengucapkan selamat kepada Pemerintah Indonesia atas kampanye pengendalian tembakau yang memiliki pesan kuat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen penduduk Indonesia menyadari bahwa tembakau mengakibatkan kanker paru dan serangan jantung, namun sedikit yang menyadari bahwa tembakau dapat mengakibatkan penyakit lainnya,” ungkap José Luis Castro, Presiden dan CEO Vital Strategies.

Senada dengan CEO Vital Strategies, Enrico Aditjondro selaku Associate Director Asia Tenggara, Vital Strategies mengatakan bahwa dengan menampilkan korban rokok seperti Cecep, kampanye ini dapat memberikan pengetahuan baru seperti penyakit Buerger. Ia juga berharap perokok yang menyaksikan iklan ini akan berpikir dua kali sebelum mereka mengambil sebatang rokok berikutnya.

Penelitian ilmiah membuktikan bahwa tidak ada tingkat konsumsi tembakau yang aman, namun perokok sering kali tidak menyadari atau meremehkan bahaya tersebut. World Economic Forum pun memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2030 akan mengalami kerugian sebesar US$ 4,5 triliun jika beban penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung dan kanker tidak dikurangi.

Selain komunikasi melalui kampanye yang akan membantu perubahan sikap, perundang-undangan yang komprehensif mengenai pelarangan rokok dan pajak rokok yang tinggi akan mendorong perokok untuk berhenti dan mencegah perokok usia dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun