Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Penyebab Osteoporosis, IDI Bogor Berikan Informasi Pengobatan

13 Desember 2024   16:36 Diperbarui: 13 Desember 2024   16:36 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto oleh :Yuwadee Singthong dari iStockphoto)

Faktor lainnya penyebab pengeroposan tulang adalah penurunan hormon estrogen pada wanita setelah menopause. Penurunan testosteron pada pria juga dapat berdampak pada kesehatan tulang. Sampai patah tulang terjadi, osteoporosis seringkali tidak menunjukkan gejala. Jika Anda mengalami rasa sakit tak tertahankan pada tulang belakang, penting untuk berkonsultasi dengan dokter secara teratur.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengurangi gejala osteoporosis?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah merangkum beberapa obat yang dapat mengurangi rasa sakit pada tulang akibat osteoporosis. Untuk mengatasi gejala osteoporosis dan meningkatkan kepadatan tulang, beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:

1. Obat Bisfosfonat

Obat ini mengurangi resorpsi tulang dan meningkatkan kepadatan tulang. Alendronate adalah salah satu contoh obat ini yang digunakan untuk mencegah dan menangani osteoporosis, khususnya pada wanita. Dokter biasanya meresepkan 5-10 mg setiap hari atau 35-70 mg sekali seminggu.

2. Obat Denosumab

Denosumab adalah pengobatan untuk osteoporosis, atau pengeroposan tulang, yang diberikan melalui injeksi di bawah kulit setiap enam bulan. Denosumab bekerja dengan menghentikan perkembangan osteoklas, yaitu sel yang memecah tulang.

3. Suplemen Kalsium dan Vitamin D

Dokter biasanya akan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D dalam dosis antara 1000 dan 1200 mg per hari, bersama dengan beberapa obat yang telah direkomendasikan.

Dokter dapat merekomendasikan penggunaan obat-obatan ini untuk memilih terapi yang paling sesuai untuk setiap individu, termasuk usia, risiko fraktur, dan kondisinya. Untuk mengendalikan osteoporosis, juga penting untuk melakukan perubahan gaya hidup, seperti mengikuti diet yang lebih sehat dan berolahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun