Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Gejala Gonore, IDI Banjar Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat

13 Desember 2024   11:46 Diperbarui: 13 Desember 2024   11:46 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondom adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual (PMS). Biasanya dibuat dari karet lateks, polyurethane, atau polyisoprene. Dengan menggunakan kondom, kemungkinan untuk menghindari penyakit gonore dapat ditingkatkan.

4. Hubungan seksual anal

Faktor terakhir adalah melakukan hubungan seksual di anus. Ini meningkatkan risiko karena gesekan berulang dapat merusak jaringan anus, yang memudahkan bakteri untuk masuk. Menjaga kesehatan fisik dan seksual secara keseluruhan sangat penting.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penyakit gonore?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah merangkum beberapa obat yang dapat mengurangi dan mengobati penyakit gonore dengan cepat dan tepat. Untuk mengobati penyakit gonore, beberapa obat antibiotik yang direkomendasikan meliputi:

1. Obat Ceftriaxone

Ceftriaxone adalah obat suntik yang digunakan untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri seperti gonore, meningitis, otitis media, sifilis, dan penyakit Lyme. Obat ini dapat mengurangi infeksi gonore. Obat yang termasuk dalam kelompok antibiotik sefalosporin adalah Ceftriaxone.

2. Obat Cefixime

Cefixime adalah obat lain untuk mengobati gonore. Cefixime adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, termasuk gonore. Anda harus mendapatkan resep obat ini langsung dari dokter Anda. Obat ini biasanya diberikan kepada pasien dalam dosis 400 mg sekali sehari.

Pengobatan gonore harus dilakukan di bawah pengawasan dokter, dan penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan meskipun gejala sudah membaik. Selain itu, pasangan seksual juga perlu diperiksa dan diobati untuk mencegah penularan kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun