3. Berbagai masalah ejakulasi
Penderita impotensi mungkin mengalami masalah ejakulasi, baik itu ejakulasi dini (lebih cepat dari yang diinginkan) atau ejakulasi tertunda (membutuhkan waktu lebih lama untuk ejakulasi).
4. Dampak psikologis
Beberapa pria mungkin dapat mengalami ereksi, tetapi tidak cukup keras untuk penetrasi. Gejala impotensi seringkali disertai dengan perasaan malu, rendah diri, atau depresi akibat ketidakmampuan untuk berfungsi secara seksual. Ini dapat mempengaruhi hubungan interpersonal dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk pengidap impotensi?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Barito Utara menjelaskan bahwa pengobatan impotensi melibatkan berbagai jenis obat yang digunakan. Untuk mengatasi impotensi, beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:
1. Sildenafil Citrate
Sildenafil merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi atau biasa juga dikenal sebagai impotensi. Obat ini dapat meningkatkan aliran darah ke penis untuk membantu mempertahankan ereksi. Untuk dosis penggunaannya tersedia dalam dosis 50 mg dan umumnya digunakan dalam kemasan 4 tablet. Diminum satu jam sebelum berhubungan seksual.
2. Viastar Blue
Viastas blue merupakan salah satu obat yang digunakan untuk mengobati gangguan fungsi seksual pada pria (disfungsi ereksi). Obat ini dapat meningkatkan aliran darah ke penis selama rangsangan seksual. Dosisnya adalah 50 mg Odf serta diminum sesuai kebutuhan sebelum aktivitas seksual.
3. Tadalafil