Musim hujan saat ini melanda Indonesia, terutama sebagian Pulau Jawa. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya adalah DBD atau Demam Berdarah Dengue (DBD). Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk betina dari spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus. DBD dapat menyerang segala usia, namun lebih rentan pada anak-anak.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Blora dengan alamat website idikabblora.org adalah cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.Â
IDI Kabupaten Blora bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan.Â
Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Cabang Blora saat ini adalah dr. Hadi Prabowo, yang terpilih dalam Musyawarah Cabang (Muscab) IDI Blora. Dalam kepemimpinannya, dr. Hadi berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Blora dan pengembangan profesionalisme dokter.Â
IDI Kabupaten Blora melakukan penelitian lebih lanjut mengenai gejala dan penyebab terjadinya DBD pada remaja maupun orang dewasa.
Apa saja gejala seseorang menderita penyakit Demam Berdarah (DBD)?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Blora dengan alamat website idikabblora.org menjelaskan bahwa Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Berikut adalah penyebab dan ciri-ciri seseorang yang menderita penyakit DBD meliputi:
1. Demam tinggi secara mendadak
Salah satu faktor utama seseorang mengalami DBD adalah demam tinggi secara mendadak. Demam biasanya muncul secara tiba-tiba dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius, seringkali mencapai 39-40 derajat Celsius. Demam ini dapat berlangsung antara 2 hingga 7 hari dan sering disebut sebagai demam bifasik, di mana demam dapat turun sementara sebelum kembali naik lagi.
2. Nyeri otot dan sendi