"Sudut pandang yang kerap terlewat ketika membicarakan krisis iklim adalah peran  pentingnya karbon biru, memuliakan pesisir dan lautan," ungkap Mahandis Yoanata  Thamrin, Managing Editor National Geographic Indonesia. "Selain itu juga gagasan  kewargaan ekologis, kita menempatkan semua spesies sebagai warga negara, kita  menghargai keberadaan mereka, dan bersama-sama mereka bertanggung jawab atas  harmoni hidup di Bumi."Â
Jakarta International Literary Festival 2024 juga mengundang Mahandis Yoanata Thamrin, dalam diskusi panel bertajuk Sowing Hope: Making Sparks in the Dark (Menabur Harapan, Memantik Percikan dalam Kegelapan). Sebuah diskusi yang membahas bagaimana para  penulis dan jurnalis menggambarkan dan menanamkan harapan dalam kondisi yang sangat  kelam.
Sesi diskusi ini turut dihadiri Sapariah Saturi dan Niduparas Erlang, yang dipandu  oleh Evi Mariani. Diskusi digelar pada Minggu, 1 Desember 2024 pukul 15.00-16.00 WIB di  Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki.Â
"Jurnalisme adalah mendongeng dengan membawa tujuan, sehingga perlu sudut pandang  baru supaya pesannya selalu aktual," ujar Mahandis. "Ketika populasi manusia telah  mengubah tatanan Bumi, setidaknya kita masih memiliki satu-satunya keyakinan dan harapan: kekuatan kemanusiaan akan memulihkannya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H