Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dorong Peningkatan Literasi dan Numerasi, Kemendikbudristek Hadirkan Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran

14 Oktober 2024   10:56 Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:38 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 11 Oktober 2024 - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran di Jakarta, pada 11-12 Oktober 2024, untuk mendorong percepatan pemulihan pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi.
Kegiatan ini merupakan ruang apresiasi, berbagi inspirasi, serta gotong royong antar pemangku kepentingan dalam meningkatkan literasi dan numerasi untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang Cerdas dan Berkarakter. 

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Baharudin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wujud komitmen Kemendikbudristek dalam mendukung percepatan pemulihan pembelajaran di Indonesia.
Ia mengatakan, bahwa setelah melewati tantangan berat akibat pandemi, sektor pendidikan di Indonesia dihadapkan pada kebutuhan mendesak untuk menanggulangi learning loss yang dirasakan oleh jutaan murid di seluruh negeri. 

"Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran bukan hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga menjadi ruang untuk berbagi inspirasi dan praktik baik dari seluruh penjuru tanah air. Melalui pameran, diskusi, dan sesi pemodelan pembelajaran, kita akan menyaksikan berbagai inisiatif dan inovasi yang telah berhasil diterapkan di sekolah-sekolah dan komunitas di masyarakat," ujarnya saat membuka pameran di Komplek Kemendikbudristek, Jakarta, Jumat (11/10). 

Lebih lanjut, Baharudin berharap kegiatan Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran dapat menjadi inspirasi untuk terus berinovasi dalam mendukung pemulihan pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi di lingkungan pendidikan. 

"Kegiatan ini kami buka seluas-luasnya untuk dapat dikunjungi dan dihadiri oleh masyarakat, dan beberapa mata acara kami siarkan secara langsung untuk memastikan keterjangkauan bagi masyarakat di mana saja, di seluruh pelosok Indonesia," kata Baharudin. 

Terdapat 3 aktivitas utama yang diselenggarakan dalam kegiatan ini, di antaranya Gelar Wicara, Pameran interaktif, serta Apresiasi Aksi Nyata Literasi dan Numerasi. Dalam Pameran Literasi dan Numerasi, ada banyak hal menarik yang bisa disaksikan oleh pengunjung.
Mulai dari walking gallery yang memuat tentang perjalanan pemulihan pembelajaran di Indonesia, ruang konsultasi untuk menumbuhkan minat baca pada murid dan peningkatan kualitas pembelajaran, kelas pemodelan, pojok baca, dan pojok cerita. 

Salah satu peserta Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran, Bonny Nazirina, mengungkapkan kebahagiaannya melihat walking gallery. Ia mengatakan, informasi yang disampaikan di dalam walking gallery sangat detail, dan dapat menjadi referensi bagi banyak orang.
"Ini sangat membantu kami untuk mengakses informasi terkait perjalanan pemulihan pembelajaran di Indonesia," kata mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka tersebut.

Rangkaian Gelar Wicara 

Sesi Gelar Wicara merupakan salah satu agenda spesial yang dihadirkan dalam kegiatan Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran. Gelar Wicara ini dirancang dengan menghadirkan para narasumber inspiratif di bidang pendidikan untuk berbagi praktik baik mengenai bagaimana ekosistem pendidikan bergotong royong bersama dalam mempercepat proses pemulihan pembelajaran di Indonesia. 

Dalam Gelar Wicara Sesi 1, pembahasan tertuju pada upaya untuk menguatkan pondasi literasi dan numerasi sebagai upaya meluruskan kesalahpahaman praktik penerapan strategi literasi dan numerasi. Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah, mengatakan bahwa di Indonesia, literasi sering kali hanya dimaknai sebagai kemampuan membaca, dan numerasi dianggap sekadar keterampilan berhitung.
Padahal, lanjut Itje, literasi mencakup pemahaman teks dan konteks secara kritis, sedangkan numerasi melibatkan kemampuan untuk berpikir secara logis dalam konteks kehidupan sehari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun