JAKARTA, Â -- "Ah, suwi!" teriak Bu Prani bergegas meninggalkan pasar.
Dalam bahasa Jawa, "suwi" berarti "lama". Ia kesal lantaran setelah antre lama untuk membeli kue putu, seorang pembeli lain justru seenaknya menyelak.
Itulah penggalan adegan film Budi Pekerti karya Wregas Bhanuteja. Bu Prani yang diperankan Sha Ine Febriyanti menjadi tokoh sentral dalam cerita.
Ia diceritakan sebagai seorang guru dengan kompas moral yang kuat. Terlebih, mata kuliah yang diampunya adalah Bimbingan Konseling (BK). Budi pekerti tentu menjadi santapan hari-harinya untuk menghadapi siswa-siswa di sekolah.
Sayang, pedoman tersebut justru menjadi bumerang lantaran aksinya menegur orang yang tak mau antre viral lewat video berdurasi 20 detik di media sosial. Netizen mengganggap ucapan Bu Prani sebagai umpatan "asui" yang berarti "anjing".
Akibat kesalahpahaman tersebut, tindakannya pun dianggap tidak mencerminkan pribadi seorang guru. Sejak itu, hidup Bu Prani dan keluarga yang berdomisili di Yogyakarta pun menjadi kacau balau. Padahal, dia dan dua anaknya tengah berjuang dalam penyembuhan sang suami dari gangguan bipolar akibat usaha yang bangkrut dihantam pandemi Covid-19.
Keluarga Bu Prani tak henti mendapat perundungan, mulai dari dicari-cari kesalahan lainnya hingga terancam kehilangan pekerjaan. Pengabdiannya selama bertahun-tahun sebagai guru seolah menguap begitu saja hanya dengan adanya video viral.
Tangisan dari mata sebelah kiri dan naikkan berat badan
Kekuatan cerita film berdurasi 1 jam 51 menit itu semakin menarik dengan deretan pemain yang tak diragukan lagi kemampuannya. Bahkan, sampai diperbincangkan di media sosial.
Beberapa waktu belakangan, potongan behind the scene Prilly Latuconsina yang berperan sebagai Tita---anak Bu Prani---viral. Video ini memperlihatkan Prilly yang tengah melakukan shoot dengan arahan Wregas.