Pengelolaan stok barang yang masih mengandalkan metode manual menjadi salah satu penyebab seringnya terjadinya selisih jumlah pada saat stock opname.
Pencatatan dan pengelolaan yang dilakukan secara manual mengakibatkan proses bisnis menjadi tidak efisien dan meningkatkan risiko kesalahan manusia.Â
Kesalahan seringkali terjadi saat mencatat data persediaan barang atau menghitung stok fisik yang tidak sesuai dengan ketersediaan stok di saluran penjualan.
Tanpa jadwal penyesuaian yang terstruktur atau basis data arus stok barang yang akurat, selisih jumlah saat stock opname menjadi hal yang sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, langkah digitalisasi proses bisnis menjadi penting untuk mengoptimalkan pengelolaan stok.
3. Tidak Memantau Proses Penerimaan dan Pengiriman Barang
Penyebab utama selisih stok barang seringkali terletak pada kurangnya ketepatan pencatatan barang yang keluar dari gudang, yang seringkali tidak sesuai dengan persediaan yang sebenarnya.
Maka penting bagi perusahaan untuk menjalankan kontrol yang ketat terhadap barang yang masuk dan keluar dari gudang. Dengan mengelola proses pengiriman dan penerimaan barang dengan teliti, Anda dapat mencegah terjadinya selisih stok yang berpotensi mengganggu produktivitas bisnis Anda.
4. Salah Perhitungan Stock Opname
Kesalahan dalam proses stock opname dapat berdampak serius pada akurasi persediaan barang di gudang. Salah satu masalah umum yang muncul adalah kurangnya ketelitian dari staff gudang dalam menghitung barang yang masuk dan keluar.
Oleh karena itu, penting bagi staf gudang untuk memahami metode penghitungan stock opname yang tepat dan akurat untuk mengatasi permasalahan ini.Â
Ketika terdapat ketidaksesuaian antara persediaan barang di gudang dengan pencatatan stock opname, langkah-langkah seperti pengecekan transaksi yang belum tercatat atau perbaikan kesalahan pencatatan pelanggan harus dilakukan.