BRIN) akan menyelenggarakan Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI) Expo 2022 dengan mengusung tema "Digital, Blue and Green Economy : Riset dan Inovasi untuk Kedaulatan Pangan dan Energi".
Jakarta, 19 Oktober 2022 - Dalam rangka mendukung gelaran Presidensi G20 Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (Tema "Digital, Blue and Green Economy" mengartikan Digital yaitu sebagai AI, IoT, digitalisasi, robotic, infrastruktur, talenta digital, space. Sedangkan blue yaitu mengenai Ecotourism, perikanan dan kemaritiman, energi, konservasi, polusi dan limbah laut. Serta green mengartikan teknologi hijau di berbagai sektor termasuk ekonomi sirkular, biodiversitas.
InaRI Expo 2022 merupakan event tahunan yang akan dilaksanakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebagai ruang ekspresi dan apresiasi bagi para periset, inovator, dan inventor yang telah memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negara. Hal tersebut disampaikan oleh  Laksana Tri Handoko selaku Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada kegiatan konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Menurutnya, BRIN ingin mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi guna mewujudkan ekonomi yang berbasis digital, berwawasan lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
"Presidensi G20 juga menjadi momentum yang tepat untuk membangun kerjasama internasional dalam membangun kapasitas inovasi, memfasilitasi transfer teknologi, dan mempromosikan riset dan inovasi  hasil karya anak bangsa. Riset dan inovasi akan semakin dibutuhkan dimasa mendatang. Karena itu, melalui InaRI Expo 2022, BRIN mengajak seluruh periset dan inovator dari berbagai lembaga untuk berbagi kesuksesan yang menginspirasi para periset dan inovator generasi berikutnya," jelas Laksana.
Laksana Tri Handoko juga menambahkan bahwa BRIN ingin mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi guna mewujudkan ekonomi yang berbasis digital, berwawasan lingkungan, dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
Di kesempatan yang sama hadir pula Erna Sri Adiningsih selaku Direktur Indonesian Space Agency (INASA) dan Agus Haryono selaku Chair Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG).
Mengenai keterlibatan INASA dengan Expo ini, Erna menjelaskan bahwa blue and green economy sejalan dengan earth observation, dan dalam konteks blue economy adalah bagaimana potensi kelautan Indonesia sebagai negara maritim yang besar.
"Pemerintah hingga saat ini telah melakukan upaya ground base observation, tapi dalam konteks ini, dengan memanfaatkan teknologi antariksa akan membantu mengamati bagaimana potensi laut kita dan  sekaligus mengamankannya," jelas Erna.
Sementara itu menurutnya, dalam konteks green economy, isu lingkungan hidup, isu kehutanan, dan perubahan iklim, teknologi antariksa juga sudah menjadi satu teknologi yang sangat ekstensif digunakan di seluruh dunia untuk mengamati Sumber Daya Alam terutama kehutanan, serta masalah perubahan iklim dan isu lingkungan lainnya.
Expo yang akan diselenggarakan secara luring pada 27-30 Oktober 2022 di Cibinong Science Center (CSC) ini akan diusung menjadi event tahunan. InaRI Expo 2022 diharapkan bisa menyatukan para periset, inovator dan inventor dari berbagai institusi riset termasuk mitra dan para pemangku kepentingan, untuk saling mempromosikan, melihat, berdiskusi, dan berkolaborasi dalam membentuk masa depan riset dan inovasi baik nasional maupun internasional.