Lonjakan Tiongkok sebagian disebabkan oleh pasar dan basis manufakturnya yang besar. Negara ini juga punya kebijakan proaktif yang memberi insentif kepada konsumen, produsen, dan pembangun infrastruktur kendaraan niremisi ini.
Meluncurkan Skema Perdagangan Karbon Terbesar di Dunia
Sebagai penghasil emisi CO2 terbesar di dunia, ada banyak harapan bertumpu pada keberhasilan implementasi pasar karbon besutan Tiongkok.Â
Diluncurkan pada Desember 2017, skema tersebut, yang menjadi inti dari upaya negara itu untuk memenuhi kewajiban perjanjian iklim Paris, diharapkan akan sepenuhnya berjalan pada tahun 2025 mendatang.Â
Meskipun awalnya hanya menargetkan sektor pembangkit listrik, negara ini masih akan mengantisipasi sebuah skema yang lebih besar dari Uni Eropa.
Dua Pertiga dari Semua Investasi AI Terjadi di Tiongkok
Pemerintah Tiongkok sangat mendukung upaya untuk menjadikan Tiongkok sebagai pemimpin di bidang kecerdasan buatan. Walhasil, sektor swasta semakin melihat Tiongkok sebagai tujuan terbaik untuk investasi teknologi ini.Â
Menurut penelitian terbaru dari Universitas Tsinghua, dua pertiga dari investasi AI global saat ini masuk ke Tiongkok. Nilai ini telah membantu industri AI Tiongkok tumbuh 67% pada tahun lalu. Tiongkok juga mengungguli AS dan Jepang dalam jumlah paten AI, makalah penelitian, dan kutipan.
Dengan semua kelebihannya ini, mempelajari bahasa Mandarin bisa jadi strategi yang ideal untuk dapat mulai mendapatkan manfaat dari negara Tirai Bambu.Â
Timing-nya juga kebetulan banget dengan semakin gencarnya para pendaftar di LingoAce yang ingin belajar bahasa Mandarin. Terbukti, di Indonesia saja, LingoAce telah mengalami pertumbuhan pendaftar sebesar 4.800% sejak tahun 2020.
Kelebihan utama dari platform ini tidak lain adalah kemampuan tim in-house LingoAce untuk menyiapkan silabus belajar yang mudah dimengerti dan telah terakreditasi secara global.Â