Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Panen Perdana Tambak Percontohan Perhutanan Sosial Muara Gembong, Pendapatan Petambak Naik Drastis

27 Juli 2018   11:34 Diperbarui: 27 Juli 2018   11:53 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panen Perdana Tambak Percontohan Perhutanan Sosial Muara Gembong

Proyek percontohan program perhutanan sosial di Muara Gembong yang digulirkan Presiden Joko Widodo mulai menampakkan hasil. Panen perdana lahan tambak Muara Gembong ini mencapai 4-5 ton per hektar, jauh lebih tinggi sebelum program perhutanan sosial dijalankan yaitu hanya 50-100 kg per hektar.

Program perhutanan sosial melalui redistribusi aset yang di fasilitas Kementerian BUMN ini mampu meningkatkan pendapatan petambak secara signifikan. Hal ini terlihat pada panen perdana yang mencatat pendapatan bersih yang diterima petambak mencapai Rp 72 juta per 4 (empat) bulan atau Rp 18 juta per bulan. Selain itu, petambak juga dapat membayar upah untuk pekerja tambak sesuai dengan UMR, yaitu sebesar Rp 3,4 juta per bulan.

Pada pelaksanaan redistribusi aset, Kementerian BUMN mendorong sinergi antar badan usaha milik Negara dan institusi lainnya. Di Muara Gembong, Bank Mandiri menjadi Project Leader yang dibantu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mendukung penyediaan listrik dan PT Perikanan Indonesia (Perindo) sebagai Offtaker.

Menurut Project Manager Redistribusi Aset Muara Gembong Agus Dwi Handaya, program ini mampu meningkatkan pendapatan petambak secara signifikan dan diyakini mampu mendorong ekonomi Indonesia tumbuh ke arah yang jauh lebih baik.

"Program redistribusi aset ini juga menjadi salah satu sinergi BUMN untuk selalu hadir dan membantu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat, serta selaras dengan keinginan kami untuk meningkatkan peran aktif dalam memakmurkan negeri," kata Agus.

Agus menambahkan bahwa Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mendukung pemerataan ekonomi dengan cara pengelolaan hutan yang lebih sistematis dan intensif, namun tetap berbasis pada kepentingan pengembangan ekonomi masyarakat.

Panen Perdana Tambak Percontohan Perhutanan Sosial Muara Gembong
Panen Perdana Tambak Percontohan Perhutanan Sosial Muara Gembong
Dalam proses redistribusi aset lahan tambak Muara Gembong, Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membantu pengolahan lahan tambak dan pengadaan bibit udang. Sementara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membantu penerbitan Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) bagi petambak lokal penggarap dengan syarat mereka juga harus menanam mangrove di lahan yang sama.

"Skema redistribusi aset kepada petambak lokal secara terintegrasi ini dapat dilakukan di wilayah lain dengan kondisi yang relatif sama. Dengan begitu, kami percaya bahwa melalui program ini, diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat jadi meningkat dan mendorong pembangunan ekonomi dapat lebih merata," ujar Agus.

Panen Perdana Tambak Percontohan Perhutanan Sosial Muara Gembong
Panen Perdana Tambak Percontohan Perhutanan Sosial Muara Gembong
Adapun pendekatan yang digunakan adalah model community development yang membutuhkan beberapa elemen pendukung, yakni infrastruktur tambak dan penunjang tambak, sosiokultural, kelembagaan, pendampingan dan off-taker, pembiayaan petambak, peningkatan program kapabilitas, penggunaan teknologi modernisasi tambak, dan monitoring program konservasi mangrove.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun