Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

AXA Financial Indonesia Ajak Masyarakat #RencanakanLebih dengan Asuransi Syariah

6 Juni 2018   16:35 Diperbarui: 6 Juni 2018   16:52 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto 02 - Pemberian Tanda Mata AFI untuk DPS | Sumber: AFI

Kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya asuransi semakin bertambah. Namun, angka literasi keuangan terhadap asuransi syariah masih rendah. Masih dalam nuansa Ramadhan, AXA Financial Indonesia mengajak masyarakat untuk #RencanakanLebih masa depan dengan asuransi syariah.

"Memanfaatkan momentum Bulan Ramadan 2018, kami berupaya untuk mengedukasi lebih banyak masyarakat mengenai Asuransi Syariah. Tidak hanya untuk meningkatkan literasi keuangan, tetapi sekaligus membuka akses layanan keuangan Syariah yang lebih luas dengan memperkenalkan produk Asuransi Syariah yang sesuai dengan kebutuhan nasabah," Vincentius Wilianto - Direktur AXA Financial Indonesia, di Jakarta (5/6).

Data dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menunjukkan bahwa indeks asuransi syariah masih berada di kisaran  2,51 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari angka indeks literasi keuangan terhadap asuransi yaitu 15,75 persen. Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat luas terhadap konsep layanan keuangan berbasis Syariah diperkirakan menjadi salah satu penyebab masih rendahnya penetrasi asuransi syariah di Indonesia.

Untuk itu, AXA Financial Indonesia menyelenggarakan literasi keuangan dan penyuluhan hidup sehat yang dikemas dalam topik utama "Mengenal Lebih Dekat Asuransi Syariah". Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan diselenggarakan untuk kelompok komunitas perempuan, penyandang disabilitas, dan media di tiga kota, yaitu Yogyakarta, Makassar, dan Jakarta. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya memiliki jaminan hidup terutama yang berbasis syariah.

Foto 02 - Pemberian Tanda Mata AFI untuk DPS | Sumber: AFI
Foto 02 - Pemberian Tanda Mata AFI untuk DPS | Sumber: AFI
Dalam waktu satu tahun sejak Juni 2017 hingga Juni 2018, AXA Financial Indonesia dan Kemenkes melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) telah menyentuh kurang lebih 600 peserta. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini peserta GERMAS dapat merencanakan lebih dalam hal keuangan dan meningkatkan kesadaran jaminan kesehatan bagi dirinya dan keluarga terutama yang berbasis syariah.

"Kerja sama yang terjalin dengan Kemenkes merupakan salah satu langkah strategis AXA Financial Indonesia untuk menjalankan visinya yakni memberdayakan masyarakat untuk hidup yang lebih baik, Empower People to Live a Better Life," jelas Benny Waworuntu -- Chief Corporate Affairs Officer, AXA Indonesia.

Fokus utama AXA Financial Indonesia adalah memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan program Salam 10 - Sempurna dan Tulus untuk Nasabah yang diluncurkan perusahaan untuk menyempurnakan layanan dan meningkatkan kepuasan nasabah.

Saat ini, AXA Financial Indonesia memiliki dua produk syariah yang telah diterima dengan baik oleh nasabah. Yang pertama adalah Maestro Syariah, sebuah produk unitlink jangka panjang dengan komponen investasi dan proteksi jiwa yang dapat dikombinasikan dengan riders kesehatan, kecelakaan dan penyakit kritis. Sedangkan Cerdas Amanah Syariah merupakan sebuah produk unitlink dengan komponen investasi dan proteksi jiwa dalam jangka waktu tertentu 10-25 tahun untuk perencanaan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun