Menjelang perhelatan olahraga Asian Games 2018 memperkuat Strategi Manajemen Penanggulangan Kebakaran Terintegrasi dan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di area konsesi pemasok bahan baku APP Sinar Mas.
"Selama Asian Games 2018 berlangsung, semua mata tertuju pada Indonesia. Itu adalah sebuah pertaruhan besar bagi kita. Untuk itu kita harus mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan apalagi selama periode tersebut diperkirakan musim kemarau," ungkap Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata pada media briefing di Sinar Mas Land Tower, Jakarta (25/4).
Suhendra juga mengatakan bahwa kontribusi tersebut sejalan dengan target Presiden Joko Widodo yaitu zero fire, zero haze selama Asian Games 2018 berlangsung. Sampai dengan tahun 2018, APP Sinar Mas telah menginvestasikan lebih dari US$ 100 juta untuk upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla, serta penambahan sekitar US$ 3,8 juta khusus persiapan Asian Games 2018 sepanjang Mei-Oktober 2018.
Dalam melakukan pencegahan karhutla, APP Sinar Mas memiliki dua program, yang pertama adalah Integrated Fire Management System  (IFM) atau Strategi Manajemen Penanggulangan Kebakaran Terintegrasi yang mengembangkan berbagai sistem mulai dari perlengkapan alat-alat untuk mencegah karhutla, hingga personil. Selain itu, APP Sinar Mas juga terus melakukan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan demi mencegah dan menangani karhutla.
"Sejak kejadian karhutla 2015 lalu, kami serius menekan angka karhutla. Pada 2016-2017 terbukti tidak ada kebakaran yang signifikan. Untuk itu di tahun 2018 kami melanjutkan apa yang sudah baik dan meningkatkan program apa yang kurang," ungkap Suhendra.
Strategi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan
Gustaf Rantung, Fire Data and Information Technology Manager APP Sinar Mas menjelaskan bahwa ada empat pilar yang diterapkan dalam IFM yaitu pencegahan, persiapan, deteksi dini, dan respon cepat.
"Pemantauan kami lakukan melalui situation room yang ada di kantor-kantor regional. Dari sana kami dapat memantau hotspot di sekitar area konsesi, helikopter yang sedang patroli, kemudian kami juga memasang thermal camera yang dapat mendeteksi api dengan radius 12 km," ungkap Gustaf.
"Program ini akan berjalan selama 5 tahun, dari 2016 hingga 2020 di 5 provinsi yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. APP Sinarmas menargetkan ada 500 desa yang menjadi bagian dari DMPA dan hingga saat ini hampir 200 desa yang telah bergabung," kata Agung Wiyono, Head of Corporate Social and Security APP Sinar Mas.
APP Sinar Mas menyediakan anggaran untuk membina DMPA sebesar US$ 10 juta untuk menjangkau 500 desa di sekitar area konsesi. Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Kementerian Desa untuk menyukseskan upaya pelestarian lingkungan demi mencegah kebakaran hutan dan lahan.