tabrakan antara kereta api dan truk pembawa BBM Bintaro sedang hangat-hangatnya dibicarakan masyarakat. kejadian ini memang bukanlah yang pertama kalinya terjadi di lokasi ini. dari beberapa kejadian yang pernah terjadi di daerah perlintasan kereta api ini banyak diantaranya disebabkan oleh palang pintu yang terlambat dan lupa ditutup oleh petugas dan kesalahan manusia sendiri yang tidak mengindahkan palang pintu perlintasan dengan menerobosnya. beredar kabar bahwa kecelakaan sebenarnya bisa dihindarkan kalau saja sistem komunikasi antara pihak kereta api dan petugas palang pintu tidak terganggu. benarkah begitu? atau hanya kata-kata praduga?.
apa sebenarnya yang perlu dibenahi dalam dunia perkreta apian kita?
lintasan kereta apinya? , kondisi fisik kereta ( gerbong, mesin) apinya? , kualitas awak ( masinis, teknisi) kereta apinya ? sarana transportasi ini di indonesia sudah begitu banyak merenggut nyawa penggunanya.
kalau dilihat dengan jelas, potensi kecelakaan kereta api di indonesia sebenarnya bisa diminimalis atau bahkan tidak pernah terjadi, karena hampir semua lintasan kereta di indonesia berada di daratan atau tempat terbuka dan tidak ada lintasan kereta api bawah tanah yang mana peluang kecelakaannya sangat tinggi.
semua berharap dengan kejadian ini pihak-pihak yang memiliki wewenang lebih dalam bidang ini bisa berbenah diri dan melakukan yang terbaik guna meminimalis kejadian yang sama di waktu yang akan datang.
sungguh sangat disayangkan kalau kejadian seperti ini akan terjadi lagi di waktu yang akan datang, karena selain memperburuk tinta merah perkretaapian juga tanda bahwa petugas PTKAI kita tidak pernah belajar dari pengalaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H