Mohon tunggu...
Adventio Purnamadya
Adventio Purnamadya Mohon Tunggu... Full Time Blogger - just be yourself

berdamailah dengan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pertanian Berkelanjutan Penjaga Kualitas Tanah

17 Maret 2019   22:22 Diperbarui: 17 Maret 2019   23:44 1939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : salah satu sistem pertanian berkelanjutan /nationalgeographic.com

Tanah merupakan bagian terpenting bagi segala kehidupan segala macam mahluk hidup dimana tanah merupakan tempat berpijak, hidup, dan melakukan segala aktivitas. Selain itu tanah, tanah merupakan sumber daya alam penting selain air dan udara. Namun, sekarang ini sebagian besar orang hanya memperhatikan secara lebih kualitas air dan udara dibanding kualitas tanah. Padahal kualitas tanah yang tinggi menggambarkan kualitas lingkungan dan kesuburan tanah yang tinggi. Sehingga kualitas tanah menjadi faktor penting bagi pertumbuhan tanaman.

Pengertian kualitas tanah

Kualitas tanah adalah kapasitas dan kemampuan tanah untuk mempertahankan produktivitas tanaman, menjaga ketersediaan dan mempertahankan air, dan mempertahankan kualitas lingkungan. Tanah yang memiliki kualitas tinggi akan memperlihatkan kurangnya polusi, pada tanah, penurunan tanah tidak terjadi, tanaman mengalami pertumbuhan yang sehat dan subur serta aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Maka dari itu kualitas tanah harus mencakup

  • Tanah yang mampu meningkatkan produktivitas tanaman dan lainnya
  • Tanah yang mampu mendukung kesehatan mahluk hidup
  • Tanh yang mampu menjaga kualitas lingkungan dari pengaruh negatif pencemaran lingkungan

Dalam mengukur kualitas tanah, ada tiga indikator penting yaitu indikator fisik, kimia, dan biologi tanah. Indikator fisik adalah indikator yang meliputi tekstur tanah, kedalaman tanah, dan kemampuan tanah untuk menyimpan dan menyerap air. Indikator fisik memberikan gambaran tentang kandungan bahan organik yang terdapat pada tanah, seberapa cepat air masuk ke dalam tanah, dan kecil atau besarnya pori -- pori pada tanah. Indikator fisik juga menggambarkan kondisi fisik yang ada pada tanah sehingga menjadi faktor penting bagaimana mengolah tanah tersebut.

Yang kedua adalah indikator kimia. Indikator kimia meliputi pH tanah (asam atau basanya tanah), dan kandungan nutrisi dan hara pada tanah. Indikator kimia merupakan faktor penting dalam mengukur kualitas tanah karena menjadi kunci dari produksi dan pertumbuhan tanaman serta mikroorganisme pada tanah. Dan yang terakhir adalah indikator biologi tanah. Indikator biologi meliputi temperatur pada tanah, transpirasi dan respirasi tanah, serta rasio C/N (kemampuan tanah untuk menguraikan bahan organik menjadi nutrisi dan hara oleh mikroorganisme). Indikator ini merupakan indikator paling sensitif terhadap perubahan yang terjadi pada tanah, karena menunjukkan bahwa tanah tersebut mengalami penurunan kualitas dan terkena polusi atau pencemaran.

Hubungan kualitas tanah dengan pertanian berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan merupakan salah satu sistem pertanian yang menggabungkan aspek ekologi, biologi dan kimia seperti penggunaan pupuk organik untuk melengkapi kebutuhan hara pada tanaman, mengurangi penggunaan bahan kimia, dan lebih banyak menggunakan sumber daya alam secara efektif bagi lingkungan terutama tanah agar kualitas tanah yang tinggi dapat dipertahankan.

Pertanian jangka panjang memberikan manfaat jangka panjang dalam penggunaannya yakni:

  • Meningkatkan produktivitas, kualitas dan keamanan tanaman
  • Menjaga dan melindungi lingkungan
  • Sektor pertanian dapat bertahan dari faktor alam dan manusia yang merusak dan serta mencemari lingkungan.

pertanian berkelanjutan memberikan dampak di atas karena y dalam menjaga kualitas tanah pada lahan, memakai mikroorganisme yang berguna mengembalikan kandungan unsur hara dan nutrisi pada tanah yang digunakan oleh tanaman dengan cara menguraikan kembali sisa tanaman agar unsur hara dan nutrisi dari hasil penguraian dapat digunakan lagi oleh tanaman yang akan dibudidaya mendatang dan penggunaan pupuk kimia bisa ditekan. Selain penggunaan pupuk lebih efisien, pertanian berkelanjutan juga memakai pengendalian hama secara alami dan biologi dengan menggunakan mikroorganisme predator hama agar pemakaian pestisida yang mencemari lingkungan bisa dikurangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun