Mohon tunggu...
AD Tuanku Mudo
AD Tuanku Mudo Mohon Tunggu... Penulis - aktivis sosial kemasyarakatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Pengelola BLK Komunitas Mengikuti Rapid Test Antigen

22 Desember 2020   11:33 Diperbarui: 22 Desember 2020   11:35 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nawawi Seregar bersama pengelola BLK Komunitas dibawah binaan BLK Padang foto bersama jelang rapid test antigen. (foto dok bahrul)

Perubahan aturan keluar masuk bandara, soal Protokol Kesehatan (Prokes) membuat panitia Upgrading Tenaga Pelatihan BLK Komunitas, meminta kembali KTP masing-masing peserta untuk share ke grup WA.

Ya, wajib rapid test antigen. Dokumen rapid test antibodi sudah tak berlaku lagi. Dan antigen itu mulai berlaku sehari setelah kami peserta Upgrading Tenaga Pelatihan BLK Komunitas se Indonesia sampai di Horison Ultima Bekasi, Jawa Barat.

KTP meluncur ke grup WA, jadwal rapid tes antigen pun ditayangkan panitia. Dibagi secara bergiliran, yang dimulai dari panitia, instruktur, dan terakhir peserta dari angkatan X hingga angkatan XIII.

Ketua Kelas Angkatan XII Ahmad Nawawi Seregar bersama Sekretaris Delima Fasluki, atas saran Instruktur Robert B Sitorus mengorganisir dan minta seluruh peserta di kelas itu, untuk siap-siap mengikuti rapid demikian. 

Rapid yang dimulai pukul 08.00 Wib, Senin itu menjadi cerita menarik tersendiri di kalangan peserta yang mengikuti Upgrading Pengelola Tenaga Pelatihan BLK Komunitas dari 17-23 Desember tersebut.

Ribut, ya tanda kita banyak, dari berbagai latar belakang pendidikan yang berkecimpung di BLK Komunitas yang beroperasi di pesantren dan yayasan. Ada yang timbul rasa takut, ngeri, dan ada juga yang menganggap rapid antigen itu biasa-biasa saja.

Sehingga dalam antrian rapid antigen berjalan. 30 orang yang tergabung di angkatan XII, semuanya sehat, dan aman dari hal-hal yang ditakuti jelang rapid. Ada yang positif, tapi tidak di kelas angkatan XII.

"Biasanya tiap angkatan itu ada yang korban," kata Robert B Sitorus mengingat para peserta untuk terus menegakkan Prokes. Kapan perlu pakai masker dua buah, supaya bisa melindungi diri dan orang lain secara maksimal.

Ketua Kelas Nawawi Seregar dari BLK Komunitas Darul Ulum Yapa Pasaman, Sumatera Barat agak ngeri juga mengikuti rapid tersebut. Sampai-sampai petugas kesehatan yang menghadapinya butuh dua tangan bekerja. Satu tangannya memasukan alat ke lobang hidung, dan satunya lagi memegang bagian kepala, lantaran Nawawi Seregar terkesan mengelak untuk di-rapid antigen.

Aduh, aaakh, begitu suara yang terdengar dari pengelola dan pimpinan BLK Komunitas yang mengikuti Prokes itu. Petugas kesehatan yang lengkap pakai baju anti virus, tentu senyum-senyum saja melihat tingkah orang yang di-rapid-nya.

"Rapid test antigen ini adalah dokumen penting, yang nantinya akan digunakan di bandara saat pulang kampung usai upgrading," kata panitia menjelaskan, agar semua peserta yang 100 orang lebih dari seluruh wilayah di Indonesia semangat mengikuti rapid demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun