Pilkada 9 Desember lalu memberi arti tersendiri bagi PDI Perjuangan di Sumatera Barat. Meskipun dalam Pilgub, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini tak mengusung siapa pun juga dari empat kandidat Cagub dan Cawagub yang maju, namun dalam Pilkada kabupaten, calon yang diusung partai ini mampu jadi yang terbaik.
Ada empat daerah yang PDI Perjuangan ikut mengusung, semuanya menang dalam helat lima tahun sekali tersebut. Keempatnya, Kabupaten Dharmasraya, dengan terpilih kadernya sendiri, Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Kemudian Kabupaten Padang Pariaman, terpilih Suhatri Bur - Rahmang, yang PDI Perjuangan ikut sebagai partai pengusung.
Belakangan terbukti, kalau Rahmang yang mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman ini, adalah resmi kader PDI Perjuangan. Berikutnya, Kabupaten Pasaman yang dimenangkan oleh pasangan Beny Utama - Sabar AS, serta Kabupaten Pasaman Barat.
Jelang Pilkada, saat masing-masing kandidat masih dihebohkan dengan partai pengusung, PDI Perjuangan bikin lompatan yang amat tinggi, yang amat sangat susah dicerna banyak orang. Statemen Puan Maharani, Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan saat memberikan dukungan partainya ke pasangan Mulyadi - Ali Mukhni untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat.
Berita jadi menggelinding, pasangan Mulyadi - Ali Mukhni lebih memilih menyerahkan baik-baik dukungan PDI Perjuangan itu, dan memilih maju lewat PAN dan Demokrat saja. Pengembalian dukungan ini diterima langsung Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat Alex Indra Lukman, tanpa ada komentar apapun berikutnya, selain sikap tidak ikut dalam Pilgub, dan tentunya menyerahkan soal pilihan kepada semua kader dan konstituennya, sesuai keinginan masing-masing.
Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat Taufik Tanjung menyebutkan, keempat kandidat yang maju dan dinyatakan menang dalam hitungan sementara, adalah murni kader PDI Perjuangan.
"Keempat Cawabup itu telah mengantongi KTA PDI Perjuangan," ulas Taufik Tanjung.
Bagi banyak orang, komentar Puan Maharani jadi gorengan politik tersendiri. Tetapi, bagi kadernya tentu sebuah permainan politik tingkat tinggi yang sedang diolah oleh petinggi partai ini. Hasilnya pun memuaskan. Empat kepala daerah yang PDI Perjuangan ikut di dalamnya sebagai pengusung, dinyatakan menang Pilkada.
Hebat, dan kuat kader partai ini dalam melawan badai politik yang lumayan kencang menghantam partai ini. Hantaman datang dari partai lain, terutama yang acap bersiteru dengan PDI Perjuangan. Begitu juga masyarakat setengah politisi, juga ikut-ikutan menggoreng isu ini, agar calon dari PDI Perjuangan keok dan tak dapat dukungan dari masyarakat.
Sampai-sampai dalam kampanye, pasangan Suhatri Bur - Rahmang di Padang Pariaman lebih memilih tidak menampakkan lambang partai pengusungnya, lantaran politik di salah satu partai sedang tak nyaman untuk ditampilkan.