Saya adalah seorang dosen dan pengajar di bidang seni. Saya mencintai pekerjaan saya sebagai seorang pengajar, dan saya sangat percaya melalui seni dan kreatifitas, dapat menginspirasi dan menolong orang lain untuk menemukan potensi, dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, mental, maupun sosial mereka, Saat ini saya mengajar kelas seni dan kreativitas sebagai bagian dari kelas rehabilitasi di salah satu Rumah Sakit Jiwa di Jakarta. Salah satu kegiatan pada kelas saya adalah terapi menggambar.
Orang dengan gangguan kejiwaan memiliki kecenderungan menjadi penyendiri / mengisolasi diri dari dunia luar. Mereka kesulitan bersosialisasi dengan orang lain. Banyak dari mereka merasa mendengar suara / bisikan dan halusinasi yang bisa mempengaruhi mereka menjadi pemarah, melakukan kekerasan, dan bahkan bisa melakukan bunuh diri. Melalui kelas menggambar ini, saya memberi kesempatan para pasien untuk bisa menyalurkan / mengekspresikan perasaan, pemikiran, dan emosi mereka secara positif melalui seni menggambar. Banyak dari pasien memiliki bakat menggambar yang unik. Ada yang suka menggambar pemandangan, wajah manusia, abstrak dan sebagainya. Saya menemukan banyak hal unik dari gambar-gambar mereka. Sebagai contoh ada pasien yang menggambar sebuah villa dengan latar belakang pedesaan, saya menanyakan apa maksud gambar ini, dia mengatakan bahwa ini adalah kenangan indah ketika masih kecil pergi berlibur ke villa di Puncak. Ada juga yang menggambar sosok teman imajinasi mereka, sosok yang ada dalam halusinasi dan suka "berbicara" dengan para pasien. Sosoknya ada yang manusia biasa tetapi ada juga yang sosoknya perpaduan binatang dan manusia, dan ada yang lebih abstrak lagi. Gambar-gambar yang dihasilkan para pasien adalah representasi dari memori, perasaan, dan imajinasi para pasien yang biasanya mereka sulit untuk ungkapkan dengan bahasa verbal.
Menurut American Art Therapy Association, "Art therapy is based on the ideas that creative process of art making is healing and life enhancing and is a form of nonverbal communication of thoughts and feelings". Jadi melalui kegiatan menggambar, orang dengan gangguan jiwa bisa mengekspresikan pikiran dan perasaannya dengan komunikasi non verbal melalui media gambar. Saya yakin aktivitas seni akan memberikan kontribusi positif terhadap kondisi mental seseorang. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang saya lakukan di rumah sakit jiwa, dengan melakukan aktifitas seni, pasien menjadi lebih expresif, fokus, dan rileks. Berkesenian dapat menjadi sarana bagi pasien mengekspresikan emosi dan kondisi kejiwaan mereka. Bagi psikolog / tenaga medis, hasil gambar maupun karya seni pasien lainnya dapat membantu menganalisa dan mengidentifikasi permasalahan mental yang dihadapi pasien, untuk kemudian bisa diambil tindakan medis atau konseling selanjutnya.
Seni dapat menjadi salah satu media terapi yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap proses rehabilitasi gangguan kejiwaan. Saya yakin dengan bersinerginya peran psikolog, tenaga medis dan pengajar seni, akan memberikan dampak yang positif bagi proses penyembuhan pasien gangguan jiwa.
[caption caption="Aktifitas seni bagi penderita gangguan jiwa"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H