Piala Dunia U-17 FIFA yang berlangsung dua tahun sekali, kerap kali menjadi wadah pemunculan bintang sepak bola masa depan, dengan banyak peserta yang kemudian menjadi pemain profesional terkenal.Â
Namun, tidak semua bintang U-17 berhasil mencapai tingkat dewasa karena faktor seperti cedera, persaingan, motivasi, mentalitas dan peluang yang tersedia.Â
Beberapa contoh sukses bintang yang pernah tampil bersinar di Piala Dunia U-17 adalah Neymar (Brazil), Cesc Fabregas (Spanyol), Toni Kroos (Jerman), Nwankwo Kanu (Nigeria), dan Phil Foden (Inggris).
Turnamen ini melibatkan 24 negara yang bersaing memperebutkan gelar "Juara Dunia" U-17. Ke-24 tim masuk ke babak final melalui kompetisi di masing-masing benua.Â
Sembilan negara telah menorehkan tinta emas dengan meraih gelar juara hingga saat ini, yaitu Nigeria, Brazil, Ghana, Meksiko, Prancis, Uni Soviet (sekarang Rusia), Arab Saudi, Swiss, dan Inggris.
Neymar, setelah mengambil bagian dalam Piala Dunia U-17 pada tahun 2009 bersama Brasil, segera menjadi sorotan klub-klub papan atas dengan bakatnya yang luar biasa.Â
Meskipun Brasil tidak lolos dari babak penyisihan grup, perjalanan profesional Neymar terus melambung. Bergabung dengan Santos, kemudian Barcelona, dan akhirnya Paris Saint-Germain, Neymar tidak hanya memenangkan banyak trofi, tetapi juga menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi tim nasional Brasil. Keberhasilannya ini mencerminkan profesionalisme tinggi dan kontribusi yang konsisten dalam kariernya yang panjang.
Cesc Fabregas menjadi kapten dan bintang tim Spanyol yang menang pada turnamen ini di tahun 2003 di Finlandia. Ia meraih Bola Emas sebagai pemain terbaik dan Sepatu Emas sebagai pencetak gol terbanyak.Â
Ia menunjukkan ketenangan dan kepemimpinan yang luar biasa. Pindah ke Arsenal setelah turnamen, Fabregas menjadi gelandang terbaik di Liga Premier Inggris.Â
Keterampilan dan profesionalisme Fabregas melampaui batas liga dan mengantarnya bermain untuk klub-klub papan atas seperti Barcelona, Chelsea, dan Monaco.Â