Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kiat Selamat dari Jebakan Utang China

28 September 2023   13:25 Diperbarui: 29 September 2023   20:59 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

China yang memiliki populasi sangat besar dengan angkatan kerja tinggi memerlukan wadah untuk menyalurkan tenaga kerjanya ke luar negeri. Tingkat pertumbuhan ekonomi China yang menurun membuat permintaan tenaga kerja dalam negeri tidak setinggi sebelumnya dan menyebabkan naiknya tingkat pengangguran.

Kebijakan "Tak Ada Pertanyaan"

Salah satu bagian penting dari strategi itu adalah penerapan kebijakan "tidak ada pertanyaan" (no questions ask) ketika negara-negara lemah meminta utang. Artinya, China akan memberikan pinjaman tanpa mempertanyakan bagaimana uang tersebut akan digunakan atau bagaimana negara peminjam akan membayarnya. 

Meskipun kebijakan ini mungkin tampak menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi ada banyak risiko yang terkait dengannya yang harus diperhatikan.

1. Peningkatan Risiko Gagal Bayar

Salah satu risiko utama dari kebijakan "tak ada pertanyaan" adalah peningkatan risiko gagal bayar. Ketika China tidak menanyakan pertanyaan apa pun tentang bagaimana negara peminjam akan menggunakan uang tersebut atau bagaimana negara tersebut akan membayar utangnya, hal ini meningkatkan risiko negara tersebut akan gagal membayar utangnya. Hal ini terjadi karena negara peminjam mungkin tidak memiliki rencana yang matang mengenai bagaimana menggunakan uang tersebut atau membayar utangnya. Akibatnya, mereka dapat terperangkap dalam utang yang sulit untuk diselesaikan.

2. Meningkatnya Korupsi

Kebijakan ini juga dapat meningkatkan risiko korupsi. Ketika China tidak menanyakan pertanyaan apa pun tentang bagaimana negara peminjam akan menggunakan uangnya, hal ini meningkatkan risiko bahwa pejabat pemerintah di negara peminjam akan tergoda untuk menggunakan uang tersebut demi keuntungan pribadi mereka. Ini dapat mengarah pada penyalahgunaan dana dan penggunaan yang tidak efektif.

3. Meningkatnya Beban Utang

Tanpa pertanyaan yang ketat tentang penggunaan dana, negara peminjam dapat meminjam lebih banyak uang daripada yang sebenarnya mereka mampu bayar kembali. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan beban utang yang pada akhirnya sulit diatasi. Negara-negara yang terjebak dalam perangkap utang ini dapat mengalami kesulitan ekonomi yang serius.

4. Meningkatnya Ketidakstabilan Politik

Jika suatu negara tidak mampu membayar utangnya kepada China, hal ini dapat menyebabkan kesulitan ekonomi dan ketidakstabilan politik. Pemerintah mungkin tidak mampu memberikan layanan penting kepada warganya, seperti pendidikan dan perawatan kesehatan, yang dapat menimbulkan keresahan sosial. Ini dapat mengganggu stabilitas politik di negara tersebut dan memicu ketidakpuasan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun