Bagi pembuat kebijakan, peringkat perguruan tinggi dapat membantu mereka mengalokasikan sumber daya dan dukungan kepada institusi yang paling layak dan berdampak.
Sisi Buruk
Meskipun memiliki banyak keuntungan, pemeringkatan perguruan tinggi juga memiliki beberapa kelemahan dan batasan yang harus diketahui dan diatasi.Â
Salah satu masalah utama peringkat perguruan tinggi adalah bahwa sistem ini menyederhanakan dan mengurangi kompleksitas dan keragaman dunia pendidikan tinggi menjadi hanya angka atau posisi.Â
Dengan menggunakan skala linear dan formula pembobotan untuk menggabungkan berbagai indikator, peringkat perguruan tinggi dapat mengabaikan atau dan bahkan mengubah nuansa dan perbedaan di antara institusi yang memiliki misi, tujuan, konteks, dan audiens yang berbeda.
Masalah lain dari pemeringkatan universitas adalah menciptakan tekanan dan distorsi di antara perguruan tinggi.Â
Dengan berfokus pada indikator dan kriteria tertentu yang sering dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti pendanaan, reputasi, atau ukuran, peringkat perguruan tinggi dapat mendorong perguruan tinggi untuk mengadopsi perilaku strategis yang mungkin tidak sejalan dengan nilai dan tujuan inti mereka.Â
Misalnya, perguruan tinggi mungkin terpaksa memprioritaskan penelitian daripada pengajaran, mengejar kutipan daripada kualitas, atau lebih memilih mahasiswa internasional daripada mahasiswa lokal, padahal itu semua tidak sesuai dengan visi, misi, dan value yang dimiliki.
Tantangan ketiga dari peringkat perguruan tinggi adalah bahwa alat ini mencerminkan dan memperkuat ketimpangan dan bias yang sudah ada dalam pendidikan tinggi.Â
Dengan memberi keuntungan kepada kelompok institusi tertentu yang sudah memiliki lebih banyak sumber daya, reputasi, atau sejarah, seperti perguruan tinggi elit atau perguruan tinggi berbahasa Inggris.Â
Peringkat perguruan tinggi dapat mengabaikan atau mengesampingkan institusi lain yang mungkin memiliki bentuk keunggulan atau dampak yang berbeda dari standar yang dipakai.Â