Berkata bijak bukan berarti bijaksana, berkata benar bukan menjadi standard kebenaran. Bijak dan Benar pada Porsi dan Proporsinya."Waktu, Sikon, Cara dan orangnya menjadi tolak ukur sebuah kebenaran". by https://twitter.com/Lafazh
Mantan jurnalis; videografer Media Asing New Tang Dinasty Television (NTDTV). Blogger lifestyle, suka menulis isu lingkungan, seni budaya, traveling, kuliner dan fiksi. Kompasiana Next Top Content Creator 2024 || Peraih Brst in Fiction Kompasiana 2014. Tinggal di Bogor.
IG @rachmatpy
Tiktok @rachmat_py
Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya.
Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah.
E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com
https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg
https://www.instagram.com/mawansidarta
https://www.facebook.com/mawan.sidarta
https://twitter.com/MawanSidarta1