Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ratu Malam dan Sang Raja

4 Oktober 2014   00:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:28 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ratu Malam dan Sang Raja

Dia, Melinda, tersenyum padaku. Senyum yang terbentuk dari sebuah pola misterius di bibir merah itu menghantamkan pesona di mataku, mengalir ke otak dengan sangat cepat. Dan dari otakku yang mampat karenanya, terkirim pesan dalam benakku sebuah kata, menggairahkan...

Aku gemetar dan mulai tak sabar. Sepertinya ingin segera merengkuhnya, menggamitnya, dan meneguk apa saja untuk rasa hausku yang tak terkendali.

Hmmm, ratu malamku, Melinda memberikan isyarat dengan tangannya agar aku tak terburu-buru.

"Ada banyak waktu untuk kita bukan?" Ia bertanya dengan lembut, dengan kerlingan mata yang sungguh menggoda, dan...gerak bibir yang sempurna membakar api hasrat dalam sekejap.

Aku mengangguk. Ah, dia tak tahu, aku tak sabar lagi. Apa yang harus kutunggu? Bukankah aku akan mendapatkan keinginanku untuk uang yang demikian banyak? Keinginanku hanya membuang sedikit yang menggelayut membebani jasmani, meronta ingin terlepas.

"Waktuku sampai jam tiga pagi," ujarku sembari menghitung berapa lama penyegaran otakku akan berlangsung di sini.

"Tentunya, sesuatu yang penting anda katakan sedang berlangsung saat ini pada Ibu!"

Sialan ini perempuan. Tahu apa kau tentang hal-hal selain uang! Tak perlu sok tahu, puaskan saja aku!

"Tunjukkan saja yang seharga dengan itu padaku!" Kutunjuk dua ikat kertas merah muda di bawah lampu meja.

Melinda tersenyum dan, dasar jalang! Rasa kesalku bisa menguap begitu saja oleh gerak gemulai menggoda. Aku memang ingin lupa semua untuk beberapa waktu di sini. Aku tak ingin mengingat dan memikirkan apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun