Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rendezvous

18 April 2016   08:14 Diperbarui: 18 April 2016   08:28 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ya, sulit membayangkan apa yang akan kita lakukan jika kita sedang tak terkendali, sedang belum menikah saja kita saling melempar gelas jika bertengkar. Mungkin kita sudah saling bunuh jika kita menikah. Aku bersyukur tak menikah denganmu. Sungguh, suamiku memberiku segalanya dengan segala kedamaian cintanya,” kata Indira. Kali ini ia mengamati cincin yang melingkari jari manisnya.

“Aku juga berpikir, mungkin saat ini kita sudah kehabisan cinta jika kita menikah. Kita saling mencintai, tapi kita menjadi sepasang musuh jika bersama,” kata Putu. Indira memandangi langit senja yang meredup. “Apa kau juga berpikir begitu?”
Indira mengangguk.

“Mungkin saat ini kita sedang saling mendoakan masing-masing cepat-cepat mati!”
Keduanya tertawa, Putu dan Indira.

“Ketika melihatmu tadi, aku teringat kembali tentang kita, dengan cinta kita yang sulit dimengerti. Cinta yang membuat kita menjadi sepasang musuh jika bersama,”

“Aneh memang,”

Senja yang indah meredup dan melengang perlahan. Sebentar lagi malam akan menelan senja bulat-bulat, menggantikannya dengan kegelapan penuh rahasia.
Seseorang mendekati mereka.

“Nek, ayo kita pulang?”

“Kamu sudah selesai?” tanya Indira.

“Ini cucumu?” sela Putu.

“Ya, ini cucuku yang terkecil,” sahut Indira.

“Kakek ini siapa, Nek?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun