Mohon tunggu...
Adristi Nanda Rahmawati
Adristi Nanda Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional UPN Veteran Jawa Timur

Saya adalah seorang mahasiswi yang sedang menempuh S1 Hubungan Internasional UPN Veteran Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterlibatan Hizbullah dan Implikasinya dalam Perlawanan Terhadap Israel

3 Desember 2024   09:39 Diperbarui: 3 Desember 2024   09:39 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Israel berdiri pada tahun 1948 di mana selama 4000 tahun lamanya, para Yahudi mengembara dari tempat ke tempat dan selalu berpindah-pindah hingga akhirnya kini menetap dengan mendirikan negara Israel di Palestina. Secara geografis, negara Israel terletak dalam kawasan Timur Tengah dan berbatasan dengan Mesir, Yordania, Syiria, dan Lebanon. Berdirinya bangsa Israel di tanah yang sudah “bertuan” berdasarkan kepada ideologi dan pemikiran mereka yaitu Zionisme. 

Sedangkan Hizbullah adalah sebuah organisasi Syiah yang didirikan pada tahun 1982, sebagai respon dari invasi Israel yang berusaha merebut wilayah milik Lebanon. Hizbullah selama ini dikenal sebagai “negara dalam negara” karena memilikit sruktur organisasi yang terorganisir dengan baik dan memiliki kekuatan militer yang signifikan. 

Awalnya organisasi ini bertujuan untuk membebaskan Lebanon dari pendudukan Israel dan mengusung ideologi Syiah yang dipengaruhi oleh Revolusi Iran. Namun seiring berjalannya waktu, Hizbullah telah berkembang menjadi kelompok militan yang paling kuat di kawasan Lebanon dengan dukungan dari Iran dan Suriah, selain itu Hizbullah juga memainkan peran penting dalam politik di Lebanon.

Awal mula konflik antara Hizbullah dan Israel ini berakar dari banyaknya warga Palestina yang mengungsi ke Lebanon akibat adanya agresi militer dari Israel, kemudian timbul ketegangan antara Israel dan Lebanon akibat banyak kelompok-kelompok pejuang Palestina, termasuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) beroperasi dari wilayah Lebanon untuk menyerang Israel. 

Kemudian konflik kembali meletus pada tahun 2006, ketika Hizbullah melakukan serangan lintas batas kepada Israel. 

Militer Israel merespon dengan menggunakan serangan-serangan udara yang mengakibatkan kerusakan parah di Lebanon Selatan hingga menewaskan lebih dari 1.000 orang yang sebagian besarnya adalah warga sipil. Perang ini pada akhirnya mendapatkan Status Quo dengan gencatan senjata yang dimediasi oleh PBB. 

Selain perang antara Hizbullah dan Israel di Lebanon Selatan, perang antara Israel dengan Iran juga menjadi medium konflik potensial di antaranya dalam konflik yang berlangsung di Palestina, di mana Iran secara terang-terangan menyatakan bahwa mendukung organisasi Hamas yang merupakan musuh utama dalam konflik Israel-Palestina. 

Walaupun di dasarkan oleh kepentingan geopolitik, Iran tampak lebih diuntungkan dibandingkan Israel, namun Iran tidak dapat melakukan tekanan secara diplomatik ataupun serangan militer karena dukungan Amerika Serikat yang sangat masid kepada Israel berupa dukungan diplomatik (PBB) maupun dukungan militernya.

Keterlibatan Hizbullah dalam konflik Israel-Palestina memiliki berbagai dampak dari berbagai sisi, dukungan dari Hizbullah dapat memberikan legitimasi kepada kelompok-kelompok Palestina dalam perjuangan mereka. Namun di sisi lain, keterlibatan Hizbullah juga memperburuk ketegangan regional dan meningkatkan konflik yang lebih luas. Kehadiran dari Hizbullah di Lebanon seringkali memicu konfrontasi langsung dari militer Israel. 

Selain itu, dengan terlibatnya Hizbullah terhadap konflik Israel-Palestina juga memperkuat hubungan antara negara-negara Arab, namun beberapa juga menganggap bahwa Hizbullah adalah kelompok teroris yang kemudian menciptakan ketegangan internasional yang dapat mengganggu proses diplomasi serta mengganggu stabilitas Timur Tengah.

iv Salah satu cara utama Hizbulah dalam melawan Israel dalam konflik Israel-Palestina adalah dengan memberikan dukungan kepada Hamas dan Jihad Islam berupa pelatihan militer, senjata, dan dana untuk keperluan pertempuran. Aliansi ini bertujuan meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk menghapuskan penindasan Israel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun