Kita tidak dapat merubah arah angin, tapi kita mampu mengatur layar perahu untuk arah tujuan kita. Termasuk pesan dari syair "Dongang-dongang" yang bisa disematkan pada kondisi pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, mengharuskan semua pihak berselaras dan menyatu dalam keniscayaan perubahan yang begitu laju dengan ditandai adanya budaya baru yang mencoba menggerus tradisi lampau yang masih dipertahankan.
Ada profesi baru karena tuntutan teknologi dan adapula pekerjaan untuk perjalanan karir yang dulunya dicita-citakan pada usia dini pun sampai sekarang masih selalu dibanjiri dan diminati oleh kaum anak muda, yakni salah satunya profesi untuk menjadi bagian dari alat pertahanan negara bernama Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang kehadirannya sangat dibutuhkan dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.
Patriot sejati, petarung, dan pekerja keras yang dimiliki Pemuda Turatea adalah sumber daya unggul yang tepat bagi sosok prajurit tangguh dan profesional dalam institusi yang merayakan hari lahirnya setiap tanggal 5 Oktober ini. Identitas mencolok tersebut sangat berkesesuaian bagi "manusia bertenaga kuda" ini untuk menjadikan profesi TNI sebagai wadah atau sarana yang menjanjikan, khususnya bagi mereka-mereka yang memiliki jiwa cinta tanah air.
Bagi segenap pemuda dan orang tua yang turut berpengaruh dalam penentuan masa depan anaknya untuk berkarir sebagai prajurit TNI, inipun tak lepas dari adanya bakat minat yang dimiliki orang Jeneponto karena keselarasan dari kapasitas jasmani yang prima buah dari aktivitas kesehariannya berdampingan dengan alam yang mendukung. Selain itu, idealnya postur tubuh pemudanya akan begitu potensial ketika disandingkan dengan aura yang dimiliki sosok tentara kuat dan tangguh.
Seragam Loreng TNI adalah pakaian kamuflase yang digunakan karena dilihat dari fungsi dan kegunaannya yang dapat melindungi pemakainya dari kecurigaan musuh dan juga dari duri semak, karena loreng berbahan katun dan tebal (Sumber: Wikipedia). Tentunya ini yang dipakai tentara dalam berperang di medan tempur yang menambah kesan maskulin dan super hero bagi usia muda untuk mengenakan seragam loreng tersebut.
Pada saat anak muda milineal di luar sana sedang menikmati fasilitas mewah sebagai bonus dalam masa modern ini melalui penggunaan platform media untuk menjangkau berbagai dimensi sosial. Masih banyak juga ternyata di sisi lain, sosok pemuda yang siap mengorbankan masa mudanya untuk "menceburkan diri" dalam aturan main kemiliteran yang ketat dan terbatas untuk diakses khalayak umum, ini adalah pilihan berani untuk berkontribusi sebagai warga negara dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Ladang luas itu dipenuhi buah dari tanaman hijau yang unggul untuk diolah di "Pabrik Loreng" yang diibaratkan Turatea adalah ladangnya, buah tanaman hijau yang unggul itu pemuda atau warganya, dan yang mengolahnya bernama institusi TNI sebagai pabrik yang memproduksi anak muda pilihan yang siap memakai kemasan bercorak loreng sebagai identitas resmi seragam TNI.
Menggunakan metode identifikasi sosial dalam pengalaman pribadi melalui penggunaan referensi dan pelibatan sumber terpercaya, diuraikan alasan mengapa profesi tentara menjadi idaman dan kebanggaan masyarakat Jeneponto? ini karena adanya empat unsur yang turut berpengaruh, yaitu pengakuan, kesempatan, pendapatan, dan kepuasan.
Pengakuan, ini menitiberatkan bahwa menjadi TNI itu butuh sebuah prestasi dan keahlian khusus (fisik, mental, dan akademik) digunakan sebagai kompetensi wajib yang dimiliki setiap calon prajurit yang profesional. Sehingga, bagi pemuda dan pemudi Jeneponto yang berkarakter tentunya sudah memiliki bekal yang bersifat alamiah karena telah digembleng oleh alam Bumi Turatea untuk bersiap menghadapi pola kehidupan militer yang tergolong berat.
Kesempatan, tidak butuh persyaratan yang rumit untuk menjadi calon Tentara Nasional Indonesia. Semua Warga Negara Indonesia diberikan kesempatan yang sama dan tanpa pungutan biaya sepersenpun. Ini menjadi peluang bagi anak muda Jeneponto yang memang harus diakui kondisi ekonomi masyarakatnya relatif tertinggal dari beberapa daerah lain di Sulsel. Dengan modal siri' sebagai kehormatan dan pacce adalah pedoman hidup tentunya ini adalah kesempatan berharga untuk menjadi tentara.
Pendapatan, sulit jadi kaya ketika memilih untuk menjadi aparat militer negara. Akan tetapi, gaji yang ditawarkan stabil; meningkat setiap tahunnya; dan memiliki tunjangan pensiun sebagai prajurit TNI. Sudah lebih dari cukup dan merupakan perwujudan penghargaan negara yang setimpal pada profesi yang terhormat dan menantang ini. Mahalnya kebutuhan pendidikan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, dan biaya sosial di Jeneponto yang tergolong besar, menjadi tentara adalah salah satu solusi menjalani hidup bersama keluarga hingga hari tua nantinya.