Mohon tunggu...
Adriel Raihan
Adriel Raihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik yang baik dan murah senyum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Aksiologis Dakwah dan Retorika

2 Juli 2024   00:50 Diperbarui: 2 Juli 2024   00:57 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan adriel
Secara aksiologis, dakwah memiliki banyak manfaat. Berdasarkan ayat dan hadits tentang dakwah, manfaat tersebut terbagi menjadi tiga. Pertama, manfaat bagi da'i, yaitu terpenuhinya kewajiban berdakwah dan memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat.

Kedua, manfaat bagi mad'u, yaitu terpenuhinya kewajiban belajar serta mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Ketiga, manfaat bagi alam, berupa keseimbangan kosmos. Intinya, manfaat dakwah adalah untuk kesejahteraan seluruh makhluk sebelum dan sesudah kematian (kehidupan eskatologis).

Retorika, di sisi lain, memiliki manfaat dalam membimbing pembicara menyampaikan materi secara efektif, efisien, dan menarik. Retorika juga membantu meyakinkan pendengar karena pesan yang disampaikan berbasis data dan riset.

Bagi pendengar, retorika bermanfaat karena memungkinkan mereka menerima pesan yang disampaikan oleh pembicara secara komprehensif, mendalam, informatif, edukatif, dan advokatif.

Dengan melihat manfaat retorika dan dakwah, dapat disimpulkan beberapa manfaat retorika dalam dakwah. Pertama, pesan dakwah yang terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak dapat disampaikan secara efektif, efisien, menarik, dan estetis.

Kedua, dai dapat menyelingi isi pidato dengan teknik ice breaking dan humor. Manfaat ini membuat ceramah tidak monoton dan monolog, sehingga pembicara membuka ruang dan perhatian bagi pendengar secara dialogis dan asertif.

Ketiga, retorika dakwah membuat materi dakwah semakin berbobot karena berisi ilmu pengetahuan yang didasarkan pada sumber yang dipercaya dan otoritatif. Pesan ceramah disusun secara sistematis, kreatif, dan estetis.

Keempat, saat berbicara, retorika dakwah membantu dai mengambil keputusan, seperti kapan berbicara dengan nada tinggi, sedang, atau rendah. Kapan memotivasi pendengar dan kapan membuat mereka sedih. Semua keputusan ini didasarkan pada pertimbangan objektif di lapangan.

Kesimpulannya, manfaat retorika dalam dakwah terbagi menjadi dua: bagi pembicara dan bagi pendengar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun