Mohon tunggu...
Adriel Raihan
Adriel Raihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik yang baik dan murah senyum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tujuan dan Metode Dakwah

1 Juli 2024   22:38 Diperbarui: 1 Juli 2024   23:10 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Adriel Raihan

Tujuan dakwah termaktub dalam ayat berikut ini, "Hendaklah ada sekelompok umat di antara kamu yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung" (QS. Ali Imran/3: 104).

Demikian juga, "Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, serta beriman kepada Allah. Jika Ahli Kitab beriman, itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik" (QS. Ali Imran/3: 110).

Untuk mencapai tujuan dakwah ini, Nabi mengajarkan, "Barangsiapa yang melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika masih tidak mampu, maka (tolaklah) dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman" (HR. Muslim).

Dalam retorika, isi pesan memiliki tiga tujuan utama: informatif, persuasif, dan rekreatif. Ditambahkan lagi, ada tujuan edukatif dan advokatif. Kelima tujuan ini terkait erat dengan tujuan dakwah, yaitu amar makruf dan nahi mungkar yang bersifat informatif, persuasif, rekreatif, edukatif, dan advokatif.

Dari segi cara penyampaian pesan, ada dua tujuan utama: monologika (gaya bicara satu arah seperti pidato) dan dialogika (gaya bicara dua arah seperti dialog).

Dalam dakwah Nabi, terdapat banyak riwayat tentang dakwah dialogis. Misalnya, dalam kitab Fathush Shamad, disebutkan bahwa Nabi berbicara dengan seorang Arab pedalaman yang akhirnya menerima ajaran Islam setelah berdialog dengan Nabi.

Kisah lain dalam kitab al-Mawaidz al-Ushfuriyah menceritakan Abu Bakar yang masuk Islam setelah bermimpi dan meminta tafsir dari seorang pendeta yang kemudian menjelaskan kedatangan Nabi Muhammad.

Dari sisi pedagogik, retorika memiliki empat tujuan: korektif, instruktif, sugestif, dan defensif. Semua ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah, yaitu amar makruf dan nahi mungkar.

Kesimpulannya, tujuan retorika dapat dibagi berdasarkan isi, cara, dan pedagogik, semuanya bertujuan untuk mencapai amar makruf dan nahi mungkar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun