Janji Gadjah Mada menyatukan nusantara
Telah menistakan cinta
Entah ini epik yang terkontaminasi atau murni dari kisah Perang Bubat
Hanya Madjapahit yang bisa mencerna dalam kepastian
Cerita ini abadi dalam kidung sunda dan Kidung Sundayana
Berabad silam dalam pencarian Hayam Wuruk akan cinta
Seorang raja yang terkesima mojang sunda
Menjadi bisu menatap lukisan penuh pesona
Menebarkan wangi surgawi kedalam ikatan suci
Menurunkan ego dan saling mencinta
Karena cinta adalah hak manusia,
karena cinta tidak mengenal rakyat jelata dan bangsawan,
dan karena cinta itu adalah seorang Dyah Pitaloka Citraresmi
Perempuan dengan tiara tanpa ragu, pujaan sunda, penantian seribu raja di nusantara
Hayam Wuruk terpana
Niat menyambungkan asa dalam kerabat yang telah lama sirna
Hadir dalam balutan dua insan yang akan dipertemukan dalam suatu pesanggrahan bubat
Sumpah Palapa menceburkan seorang Gadjah Mada dalam kemungkaran
Antara kesetiaan seorang hamba dan niat yang hampir bulat
Darah tercecer dalam pesanggrahan bubat
Tersebutlah Hayam Wuruk menangisi kepergian Dyah Pitaloka Citraresmi pujaan hatinya
Sang puteri gugur dalam hempasan keserkahan akan kekuasaan
Sumpah Palapa mencandu dalam kenistaan sebuah cinta
Kasih tak sampai!
Bandung, Oktober 2009.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H