Sudut pandang warga lah yang membuat Citizen Journalism berbeda dengan hasil liputan Wartawan. Keunikan ini menjadi hal menarik, karena sebagai praktisi, kami (pihak TV) seperti diberi sebuah laboratorium raksasa yang berisi ratusan ribu warga yang peka dan ingin berbagi informasi dengan warga lainnya dari seluruh Indonesia. Kami belajar untuk menemukan kenapa seorang Citizen Journalist mampu melihat dari sudut pandang berbeda, tanpa tekanan dan intervensi dunia industri.
Perkembangan Citizen Journalism di dunia TV pun semakin baik. Dari sebuah website TV, setiap hari puluhan warga mengunggah hasil karya video. Jelas untuk membuat sebuah karya Citizen Journalism TV sedikit berbeda, karena ada 'effort' lebih untuk mengambil gambar (video) lalu mengedit sederhana dan membuat jalinan cerita atau naskah dari gambar tersebut. Meski tampak sulit, tapi nyatanya semakin banyak pegiat Citizen Journalism TV di Indonesia.
TV pun semakin gencar menggalakkan Kampanye Citizen Journalism, Metro TV punya program Wide Shot dan NET TV memiliki program NET10 Citizen Journalism. Karya pun tak sebatas berita harian (spot news) tapi juga feature (soft news). Kemajuan teknologi kamera Smartphone yang didukung penggunaan yang mudah, semakin membuat warga antusias menjadi seorang Citizen Journalist. Tak ada tuntutan dari pihak media untuk seseorang meliput sebuah peristiwa, sehingga seseorang bisa mengambil sebuah peristiwa secara natural dari berbagai sudut pandang.
Sejatinya, ranah Citizen Journalism diperuntukkan bagi warga yang bukan beprofesi sebagi Wartawan. Tapi tak menutup kemungkinan, saat ini masih banyak karya stringer (tuyul/asisten/ bahkan kontributor TV) yang masuk ke website sejumlah Citizen Journalism untuk mengunggah. Tapi disiplin verifikasi yang diterapkan media TV, tentu akan memilih dan memilah sebuah video karya Citizen Journalist yang masuk. Karya asli dari warga yang bukan Wartawan akan menjadi prioritas sebuah tayangan Citizen Journalism. Sangat sulit memang untuk menjaga sebuah tayangan Citizen Journalism. Selain disiplin verifikasi, karya Citizen Journalism juga harus mampu menyentuh ranah kaidah-kaidah Jurnalisme yang mengandung unsur kebenaran. Kegiatan produksi di ruang redaksi menjadi 'final decision' Â sebuah tayangan Citizen Journalism layak tayang atau tidak.
Sekali lagi, sebuah karya Citizen Journalist juga harus mampu menjadi sarana warga berbagi informasi, mengkritisi kebijakan dan pembangunan, serta sebagai wadah berkarya pegiat Jurnalisme dari kalangan warga biasa. Tak sedikit sebuah tayangan berita di TV yang dulu dikenal sebagai "Rekaman Amatir" nyatanya menjadi satu-satunya dokumentasi saat sebuah peristiwa terjadi dan memiliki pengaruh besar.
Dengan bermodal sebuah kamera Smartphone, setiap orang bisa menjadi yang pertama mengabarkan, setiap orang bisa mengkritisi dan warga mampu menjadi 'mata'. Sehingga Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif mampu lebih peka dengan keberadaan Citizen Journalism, semoga dengan banyaknya Citizen Journalist kebobrokan negeri ini bisa semakin berkurang. Karena hati-hati, setiap gerak-gerik anda, mampu terekam kamera dan dilihat jutaan pemirsa TV di seluruh Indonesia, bahkan dunia.
note :
Situs CJ - NET TV (http://cj.netmedia.co.id/)
Situs CJ - METRO TV (http://wideshot.metrotvnews.com/)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H