Mohon tunggu...
Dave Adrian
Dave Adrian Mohon Tunggu... -

Journalist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Silahkan Demo BBM, Asal Tidak di Hari Nyepi!

23 Maret 2012   01:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:36 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13324667661815182647

Selamat hari raya Nyepi! Tepat hari ini umat Hindu merayakan hari raya Nyepi tahun baru Saka 1934. Umat Hindu dibeberapa wilayah tanah air pun sejak tengah malam tadi sudah mulai melaksanakan ritual Nyepi hingga tengah malam nanti. Nyepi berarti sepi (sunyi dan senyap) dan merupakan perayaan tahun baru agama Hindu berdasarkan penanggalan atau kalender caka yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Nyepi berarti tidak ada kegiatan yang dilakukan di luar rumah, di dalam rumah umat Hindu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tujuan utama Nyepi adalah berserah diri memohon setulus hati kepada Tuhan. Terutama memohon untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta). Hari ini umat Hindu melaksanakan "Catur Brata" yang terdiri dari Amati Geni (tidak menggunakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak mendengarkan hiburan) dan bagi yang mampu bisa melaksanakan tapa, brata, yoga dan semadhi. Pada hari ini, seperti di Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu dan merayakan Nyepi, suasana terlihat seperti pulau mati, sepi dan seperti tak ada penghuni. Wisatawan pun dilarang untuk melakukan aktifitas berarti kecuali darurat, bagi siapa yang melanggar tentu akan ada sanksi. Di Indonesia tentu kita tahu, Nyepi tahun ini hanya berselang satu minggu sebelum kenaikan harga Bahan Bakar Minyak. Di tengah masyarakat yang marah dan sedang berapi-api, berdemo pun kian marak belakangan ini, bahkan seringkali berujung anarkis. Semua masyarakat tentu akan merasakan dampak kenaikan BBM yang hanya "1500" rupiah per liter, semua! tidak hanya suku atau agama tertentu. Karena intinya bukan sebesar apa kenaikan harga tersebut, melainkan dampak kenaikan tersebut terhadap kenaikan harga lain seperti tarif angkutan umum, harga sembako, dan lain sebagainya. Namun dengan bijak, sebagai bangsa yang besar, kita sebijaksana mungkin menghargai umat lain (Hindu) yang sedang merayakan Nyepi-nya untuk, paling tidak, tidak berdemo atau berunjuk rasa hari ini, apalagi anarkis. Hari ini saja, Silahkan Demo BBM, asal tidak di hari raya Nyepi. Om Swastiastu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun