Diluar dugaan, ternyata mereka sangat bagus dalam membuat laporan langsung. Mereka mampu bergaya seorang reporter hebat di depan kamera. Anak-anak merasa sangat senang dan menikmati kegiatan tersebut.Â
Seolah-olah tidak terasa jika meraka sedang belajar bagiamana menyusun dan menyampaikan laporan pengamatan. Hasilnya sangat luar biasa, talenta yang selama ini biasa-biasa ternyata memiliki kemampuan yang tidak saya duga.Â
Pembelajaran saat itu sangat menyenangkan bagi mereka, temasuk saya karena perhatiannya dan semangatnya sangat tinggi dibanding pembelajaran biasanya.
Konsep Belajar yang Menyenangkan
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang agar memiliki kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap yang diperlukan. Belajar juga dapat diartikan sebagai proses elaborasi sebagai upaya pencarian makna sebuah tindakan yang dilakukan individu. Belajar pada usia anak lebih efektif dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan.
Belajar yang menyenangkan adalah suasana belajar dengan perhatian yang terpusat secara penuh sehingga curah waktu perhatiannya dalam proses belajar tersebut sangat tinggi.Â
Suasana yang demikian tidak secara otomatis bisa terjadi jika tidak direncanakan secara baik. Maka, perencanaan pembelajaran mutlak dilakukan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat diartikan pembelajaran yang menarik perhatian siswa sehingga siswa tidak merasa bosan.Â
Pembelajaran yang menyenangkan merupakan pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan sehingga peserta didik secara aktif terlibat dalam proses itu selanjutnya tujuan pembelajara dapat dicapai secara maksimal. Untuk menciptakan hal tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajarannya:
- Guru harus memberi sapaan terlebih dahulu dengan raut wajah yang cerah memantulkan energi positif sehingga memengaruhi semangat dan suasana peserta didik.
- Ciptakan suasana yang rileks, anak tidak merasa takut bersalah, namun tetap teratur dalam pembelajaran.
- Memberikan motivasi menjadi hal yang penting, karena dapat mendorong peserta didik untuk terus berusaha. Bentuk motivasi dapat berupa perhatian, dorongan, ekspresi, kegiatan yang menantang, atau berupa umpan balik/penguatan.
- Materi yang diberikan relevan disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
- Dibangun emosi positif antara pendidik dengan peseta didik, sehingga peserta didik dapat mengekpresikan apa yang dipelajari dengan terbuka.
Belajar Menyenangkan Paska Pandemi
 Setelah peserta didik kurang lebih dua tahun menjalani pembelajaran tatap maya, kemudian berubah menjadi tatap muka, menjadi tidak mudah untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.Â
Selama dua tahun mereka sudah merasa nyaman dengan belajar bersama orang tua dengan anggota yang tidak banyak perbedaan karakter. Tiba-tiba mereka harus belajar bersama secara klasikal dengan berbagai karakter dan sifat yang mereka bawa dari rumah masing-masing. Maka perselisihan, salah paham, dan pebedaan pendapat yang tajam sangat mudah terjadi.