Mohon tunggu...
Adrianus Mario Lebuan
Adrianus Mario Lebuan Mohon Tunggu... Administrasi - Mari kita saling belajar dan berbagi

Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Budisare CU Sinar Saron Edisi XXVI September 2019

8 November 2019   08:47 Diperbarui: 8 November 2019   08:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buletin Untuk meDIa komunikaSi dAri RRT Untuk pembErdayaan terliBat Untuk bersauDara Insan Sinar sAron agaR bertumbuh kEmbang Baca Untuk Didik dIri Supaya sIap beRdayakan sEsama (BUDISARE) 

SUARA BADAN PENGURUS 

Tersisa waktu dalam mengakhiri tahun buku 2019, lembaga CUSSar kita tidak patah semangat dalam mengejar target pencapaian sesuai RKT 2019 ini. Kini kita sedang gencar dalam penanganan kredit lalai sambil mengedepankan pemberdayaan demi kemanusiaan. Kita berjuang agar seluruh anggota kita memiliki perspektif yang utuh dan menyeluruh tentang Credit Union sebagai sebuah jalan kehidupan yang berdimensi saling tolong-menolong. Ketika unsur "kesalingan" itu terputus pada sebuah sisi atau macet di sebuah tikungan maka jalan kehidupan itu mengalami gangguan. Di titik inilah,
kita mau menyatukan hati untuk tidak menyumbangkan belati untuk memutuskan spirit itu atau tidak menghadiahkan "kemacetan" di jalan kita ini. Dan, jadikanlah diri kita sebagai berkah bagi sesama kita. Mari kita bergerak bersama!***

SEKILAS TENTANG PROGRAM KBG PILOT PROJECT

Pada  21  Nopember 2018,  Uskup Larantuka,  Mgr. Fransiskus  Kopong Kung,  Pr  meminta  CU  Sinar Saron masuk ke parokiparoki  untuk  membantu pemberdayaan umat. Untuk itu Bapak Uskup mencetuskan gagasan KBG Pilot Project. Di tiap paroki diharapkan ada satu/dua KBG yang menjadi contoh lewat pemberdayaan  komunitas  ala CU Sinar Saron. Pasca permintaan  tersebut,  Romo Marcel  melakukan  sosialisasi  dan  membangun percakapan  bersama  para imam di tiga dekenat. Percakapan  membuahkan hasil.  

da  28  paroki  siap menerima  dan melaksanakan  program KBG Pilot Project di tahun 2019. Paroki-paroki  tersebut  antara  lain:  Katedral, Lebao,  Weri,  Belogili,  Bama, Lewolaga,  Lewotobi,  dan  Koten Walang  di dekenat Larantuka; Lamalera,  Wulandoni,  Boto, Mingar,  Waikomo,  Lewoleba, Lerek,  Hoeleaq,  Wangatoa, Lamahora,  Waipukang, Tokojaeng,  Ledoblolong, Hadakewa, Aliuroba  dan Kalikasa  di  dekenat  Lembata; Waiwerang,  Lite,  Waiwadan, Baniona,  dan  Tanah  Boleng  di dekenat Adonara. 

Ada  sejumlah  tujuan yang hendak diemban oleh KBG Pilot  Project.  Pertama, membantu  pemberdayaan ekonomi  umat  di  KBG  Pilot  Project.  Kedua,  membangun  spirit  investasi Umat  KBG  Pilot  Project dengan mengakses produk-produk CU Sinar Saron sehingga  dapat merencanakan hidup  secara lebih baik. Ketiga,  mengembangkan  pengetahuan  dan  kemampuan Umat KBG  Pilot  Project  tentang literasi  keuangan  sehingga dapat  menata  ekonomi  keluarga  dan komunitas  secara  lebih baik.  Kelima, membantu  terbentuknya  Kelompokkelompok  Bina  Usaha  di  KBG Pilot Project  sehingga  umat  memiliki  kesempatan  mengaktualisasi  diri  melalui aneka  keterampilan  produktif sekaligus  memberi  kemungkinan untuk memperoleh tambahan penghasilan bagi keluarga  dan  komunitas.  Keenam, umat KBG Pilot Project mengalami peningkatan taraf hidup di bidang ekonomi:  mampu memenuhi  kebutuhan  hidup secara  lebih  layak  termasuk biaya pendidikan anak serta kesehatan keluarga, mampu memenuhi kewajiban terhadap lingkungan  stasi,  paroki  dan keuskupan.  Juga  biaya-biaya social sebagai bagian dari keluarga besar suku/masyarakat. 

Adapun tahap-tahap pelaksanaannya sebagai berikut:  Pertama,  IDENTIFIKASI  KBG. Di sini, Pastor Paroki melakukan identifikasi KBG yang hendak dijadikan KBG Pilot Project di paroki masing-masing. Kita membatasi  setiap  paroki  cukup  satu  atau  dua  KBG  saja  sehingga  kita  tidak terlalu dibebani dengan banyak pekerjaan, lebih berkonsentrasi dan tidak mengganggu  program-program paroki/lingkungan  dan  stasi.  Sebelum menjatuhkan  pilihan,  Pastor  Paroki  lebih  dahulu  mesti  berkomunikasi dengan pengurus KBG bersangkutan guna mendapat kesepakatan bersama  menerima  program  ini  di  KBG  tersebut.  Untuk  itu,  Pengurus  KBG diharapkan  menyampaikan  kesepakatan  bersama  Pastor  Paroki  kepada  umat  di KBG supaya diketahui dan menjadi komitmen bersama seluruh umat. Tidak ada masalah bila ada satu-dua orang yang enggan bahkan menolak rencana tersebut.

Kita jalani dengan umat yang ada, dan tetap terbuka untuk kemudian mereka yang lain  bergabung.  Sementara  itu,  Pastor  Paroki  diminta  untuk  menginformasikan kepada Pengurus CU Sinar Saron atau kantor pelayanan CU Sinar Saron terdekat  tentang  KBG  yang  ditunjuk  sebagai  KBG  Pilot  Project  (KBG yang mana, di stasi/lingkungan apa).

Kedua,  KUNJUNGAN AKTIVIS. Berdasarkan petunjuk Pastor Paroki, aktivis  CU  Sinar  Saron  setempat  akan  melakukan  pendekatan  dengan pengurus  KBG  untuk  menyepakati  jadwal  kunjungan.  Kunjungan  pertama akan diisi dengan sosialisasi CU Sinar Saron kepada umat di KBG. Ini dimaksudkan agar anggota KBG Pilot Project diarahkan menjadi anggota  CU  Sinar  Saron,  karena  program  ini  tidak  dikembangkan  dengan menyiapkan  dana  hibah  atau  sumbangan  melainkan  dengan  pola  pemberdayaan.  Artinya,  orang/kelompok  bisa  mendapatkan  modal  usaha dengan  mengakses produk pinjaman di CU Sinar Saron yang  nota bene (berdasarkan  aturan)  hanya  bisa  dilakukan  oleh  anggota.

Beda  dengan mengakses  pinjaman  dari  Bank  atau  Dana  Bergulir  yang  disiapkan pemerintah  (PNPM, Anggur Merah, Gerbang Emas dll)  ialah hasil angsuran yang dilakukan ke CU Sinar Saron pasti dikembalikan kepada anggota  juga  melalui  Balas  Jasa  Pinjaman  yang  bakal  memperbesar  simpanan masing-masing. Biaya pendampingan KBG Pilot Project dan KBU yang dikembangkanditanggung sepenuhnya oleh CU Sinar Saron. Untuk itu akan jauh lebih mengikat apabila komunitasyang didampingi pun bersatu dalam wadah yang sama  dan  mengusung  nilai-nilai  yang  sama  sehingga  ada  pula  rasa  memiliki  dan tanggungjawab bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun