Pandemi Covid-19 memaksa manusia untuk memaksimalkan penggunaan alat teknologi digital terutama smarthphone baik android maupun ios. Semua pekerjaan dilakukan melalui media digital dan internet. Hal demikian berlaku juga untuk anak sekolah, mengingat selama pandemi, sekolah mengadakan pembelajaran daring atau online. Dengan demikian setiap anak harus berhadapan media komunikasi digital dan internet. Namun ada efek samping yang membahayakan, yang mana selama ini menjadi kekhawatiran orang tua, para pemerhati anak. Akan tetapi kekhawatiran dibiarkan berlalu begitu saja, tidak ada tindak lanjut yang konkret.
Pembelajaran online atau dari pada masa pandemi ini mengharuskan orang tua menyiapkan fasilitas yang memadai untuk anaknya, seperti hp, tablet atau laptop/komputer, di mana semua barang tersebut terhubung dengan internet. Semua orang tahu dengan baik, bahwa hp, tablet, laptop/komputer menawarkan fitur-fitur pembelajaran online, dan juga fitur-fitur hiburan.
Selama pembelajaran online apakah anak mengikuti pembelajaran sepenuhnya atau mereka juga mengakses fitu-fitur hiburan lain. Di sini lah pentingnya peran orang tua. Selama pembelajaran online pengawasan terhadap anak merupakan tanggung jawab penuh orang tua atau keluarga. Akan sangat berbahaya, bila anak mengakses fitur-fitur hiburan atau media sosial tanpa pengawasan orang tua. Di lain pihak, oran tua juga harus memiliki wawasana yang luas dan pengetahuan yang cukup tentang dunia internet dan digital zaman sekarang.
Fitur-fitur hiburan dan media sosial sebagian besar menawarkan konten untuk orang dewasa. Sangat sedikit konten untuk anak-anak. Media sosial seperti Instagram, tiktok, dan lain sebagainya menyajikan konten-konten orang dewasa. Misalnya konten yang menayangkan seorang pria sedang gombal cewek, seperti video berikut,
Tayangan seperti ini yang mengkhawatirkan, dapat mempengaruhi si anak. Tayangan seperti memang bersifat menghibur, tetapi jika ditonton oleh anak dan tanpa pengawasan orang tua sangat berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan si anak. Â Tidak heran jika, fenomena yang terjadi pada anak zaman sekarang adalah mereka bertindak, bertutur kata seperti orang dewasa. Definisi dewasa dalam hal ini bukanlah diartikan sebagai dewasa kepribadian soal tanggung jawab, melainkan dalam arti lain yaitu soal relasi dengan lawan jenis. Anak-anak sejak dini sudah menjalin hubungan asmara dengan lawan jenis. Untuk mengatasi hal ini, keluarga atau orang tua memiliki peran penting.Â
Keluarga merupakan lembaga pertama di mana manusia mengalami pendidikan dan adaptasi. Manusia mengenali siapa dirinya, identitasnya melalui keluarga. Sebagian besar perilaku manusia dalam eksistensinya dipengaruhi oleh keluarga. Oleh karena itu peran keluarga sangat penting dalam pendidikan keluarga, karena kelak kelak manusia akan meniru keluarga sebagai figure (Atabik dan Bahrudin, 2015).
Di dalam keluarga manusia mengalami yang namanya cinta dan benci. Cara keluarga bersikap dalam menaggapi cinta dan benci akan berpengaruh terhadap cara anak dalam bersikap menanggapi cinta dan benci. Sebelum manusia tampil di ruang publik, terlebih dahulu ia tampi di ruang keluarga. Pengalaman traumatis yang dialami oleh manusia menyangkut nilai keadilan sosial pada level keluarga akan berdampak buruk pada penghayatan akan nilai ini ketika manusia tampil di ruang publik nantinya (Putranto, 2016).
Hendaknya orang tua tetap mengawasi anaknya, dan terlalu memanjakan anak dengan hp, tablet, laptop atau alat komunikasi lainya, apalagi penggunaannya tanpa pengawasan orang dewasa atau orang tua. Kebiasaan buruk, yang kerap dilakukan oleh orang tua adalah, membiarkan anak memakai hp atau tablet sesukanya, dengan alasan supaya tidak mengganggu orang tua saat bekerja.
Dampaknya si anak menggunakannya sesuaka hati. orang tua pun tidak mengawasinya. Ketiak terjadi sesuatu yang tidak beres pada si anak, barulah orang tua khwatir dan cemas. Sebelum hal itu terjadi pada anak kita, mari para orang tua, kawal anak kita, jangan sampai dewasa prematur atau dewasa sebelum waktunya. salam semangat untuk para orang tua......Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI