Pendidikan untuk Semua.
Wajib Belajar 12 tahun.
Pendidikan Gratis.
Sekolah Negeri Gratis.
Demikian frase yang kerap saya baca atau dengar di berbagai media, baik cetak, elektronik, maupun online. Namun bak jauh panggang dari api, frase itu tampaknya berhenti hanya sebagai slogan kosong belaka.
Masih di wilayah Jakarta. Belum terlalu jauh dari pusat pemerintahan. Sebuah Sekolah Dasar NEGERI diketahui menarik pungutan dari orangtua calon siswa yang lulus seleksi. Nominalnya tak hanya ratusan ribu rupiah. Tak pula satu-dua juta rupiah. Pungutan itu mencapai belasan juta rupiah, minimal sembilan juta rupiah. Di kalangan warga sekitar sekolah dan orang tua siswa, hal ini sudah jadi pengetahuan umum. Istilah mereka, “ya, harga satu Mio, dech...” Mio yang dimaksud di sini adalah sepeda motor Yamaha Mio.
Pembuktian?
Hehehe, bukan tugas saya untuk membuktikan, karena saya bukan jaksa.
Bukan tugas saya melakukan penyelidikan, karena saya bukan aparat penegak hukum.
Yang pasti saya harapkan adalah, berdasar INFORMASI AWAL ini, instansi terkait, media, dan masyarakat bersama-sama melakukan pengawasan, penelusuran, dan penindakan bila ternyata terbukti benar.
Bantahan?
Pasti informasi ini akan dibantah oleh otoritas sekolah tersebut. Maka yang paling netral dan objektif adalah menanyai para orang tua murid. Tentu perlu jaminan bahwa identitas siswa bisa dijaga kerahasiaannya, untuk menghindari intimidasi. Maklumlah masyarakat kita belum cukup dewasa.
Data sekolah tersebut adalah sbb:
Nama Sekolah: SDN Srengseng Sawah 11
Nomor Identitas Sekolah (NIS): 630105100480
Nomor Statistik Sekolah (NSS): 101016304122
Alamat Sekolah : Jl. Binawarga No. 73, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H