Mohon tunggu...
Adrian Todung Fadly Lubis
Adrian Todung Fadly Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa, yang ingin membagikan opini dan sedikit ilmu yang saya punya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Artificial Intelligence, Membantu atau Mengancam Peradaban di Masa Mendatang ?

3 Juli 2024   14:41 Diperbarui: 3 Juli 2024   15:05 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Inovasi teknologi terus berkembang seiring perkembangan jaman. Beberapa tahun terakhir tengah meroket istilah kecerdasan buatan. Kecerdasan Buatan yang dimaksud adalah (AI) "seperti kepanjangannya AI yaitu Artificial Intelligence". AI merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. 

AI memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien. Simpelnya , AI adalah sebuah sistem kecerdasan manusia yang memungkinkan seperangkat sistem komputer atau mesin lainnya dapat berpikir dan bekerja layaknya manusia. 

Apa tujuan diciptakannya AI? AI hadir untuk meniru aktivitas normal yang dilakukan manusia, seperti mulai dari belajar , bernalar, pengambilan keputusan , dan bahkan pengoreksian diri. Lebih jauh lagi, perangkat kecerdasan buatan tersebut diharapkan dapat bertindak layaknya manusia , berpikir layaknya manusia , berpikir rasional , dan bertindak rasional. Kehadiran AI memudahkan pekerjaan manusia, membantu lebih kreatif dan lebih produktif

AI memiliki banyak manfaat untuk peradaban manusia, seperti mampu menganalisis data dengan cepat dan akurat bahkan dalam jumlah yang sangat besar, efisiensi yang tinggi dengan kecepatan pemrosesan yang tinggi, AI dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan cepat dan akurat, dan masih banyak lagi kemampuan dan kelebihan yang dimiliki oleh AI. 

Lantas, apa yang membuat AI berbahaya jika semua manfaat yang AI punya adalah untuk membantu manusia? Kehadiran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi AI bisa memberikan manfaat, namun di sisi lain dapat menimbulkan ancaman bagi manusia dan kemanusiaan.

Dibalik semua kehebatan dan kelebihan yang dimiliki AI, ada satu kemampuan yang dimilikinya, yaitu pembelajaran mandiri. AI mampu belajar dari data yang ada dan meningkatkan kinerjanya seiring waktu. 

Kecerdasan buatan yang mandiri adalah jenis AI yang dapat mengambil keputusan tanpa campur tangan manusia. Meskipun memiliki potensi untuk menghadirkan perbaikan dan efisiensi dalam berbagai sektor, kecerdasan buatan yang mandiri juga membawa risiko yang serius. Ketidakmampuan manusia untuk mengendalikan AI ini dapat menyebabkan konsekuensi yang tak terduga dan bahkan berbahaya jika hal-hal berjalan tidak sesuai rencana. 

Dengan demikian, sistem AI dapat terus berkembang dan menjadi lebih cerdas seiring berjalannya waktu. Jika AI mampu mengembangkan sistemnya menjadi lebih cerdas diluar kendali manusia, bisa menjadi momok menakutkan untuk peradaban umat manusia. Elon Musk pemilik dan pendiri Space X dan Tesla pernah memberi peringatan dengan berakata "Artificial Intelligence jauh lebih berbahaya dari pada nuklir"

AI juga dapat jadi berbahaya ketika ada orang pintar yang paham AI dan membuat varian baru AI yang menyalahi etika seperti penyalahan terkait dengan privasi seperti perubahan muka dan sebagainya. Ini dinamakan deepfake, yaitu jenis kecerdasan buatan yang digunakan untuk membuat gambar, audio, dan video hoax yang meyakinkan. 

Seperti yang viral baru-baru ini, sering kita jumpai tokoh terkenal atau orang yang tidak kita kenal menari, menyanyi, bahkan dapat memanipulasi suara dan wajahnya sedemikian mungkin mirip dengan yang aslinya. Ini dapat menimbulkan fitnah atau pencemaran nama baik. Padahal sesungguhnya yang ada di video tersebut bukan dirinya. Hal tersebut dapat dideteksi apakah asli atau palsu. Namun, lebih parahnya jika dikatakan palsu, maka AI akan secara otomatis mempelajari lebih dalam lagi agar deepfake selanjutnya semakin dekat dengan aslinya.

Selain itu, AI memiliki potensi untuk menghilangkan banyak pekerjaan, terutama dalam industri yang sangat bergantung pada tenaga kerja manual. Ling phising yang sering kita jumpai di chat WA, email dan lain-lain juga merupakan termasuk kejahatan dan penyalahgunaan AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun