Mohon tunggu...
Adrianus U.Sarwuna
Adrianus U.Sarwuna Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis Untuk Membangun Motivasi

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jeda yang Memulihkan

24 April 2020   05:56 Diperbarui: 24 April 2020   06:13 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Krisis pandemi corona mengguncang peradaban dunia. Kecemasan global kian meningkat tajam yang ditandai dengan jutaan orang terpapar, ratusan ribu korban jiwa, dan beragam aktivitas menjadi porak-poranda. Itulah warna dunia hari ini. 

Ada dalam krisis pandemi corona merupakan hal yang tak pernah terbayangkan. Corona membuat manusia tengah berpikir keras akan kelangsungan hidupnya, sebab corona tidak bisa dipandang sebelah mata.

Penularan yang kian meningkat, mengharuskan dunia untuk mengambil sebuah kebijakan guna meredam pandemi ini. Lock down, social distancing, dan physical distancing adalah kebijakan dunia internasional yang kemudian berimbas pada berhentinya pergerakan masyarakat dunia.

Krisis pandemi corona telah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat indonesia. Selain social distancing dan physical distancing,  PSBB dan karantina wilayah di daerah yang menjadi epicentrum pandemi corona ini telah diberlakukan.

Jika bertanya akan dampak krisis pandemi corona, maka yang terlintas dipikiran hanyalah dampak negatif yang merugikan. Dengan sederet dampak negatif yang terjadi, nyatanya krisis pandemi corona ini membawa dampak positif yang luar biasa.

Kampanye Stay at Home dan Work from Home, nyatanya telah mengurangi aktivitas manusia yang berlebihan.

Gaya hidup yang tidak sehat, polusi, ekploitasi alam yang berlebihan, pembuangan limbah industri dan rumah tangga yang tidak beraturan, penggunaan AC secara berlebihan, penggunaan nuklir sebagai bahan peledak dan lain-lain, terjeda sejenak dan membuat perubahan yang drastis ketika krisis pandemi corona melanda.

Jeda ini membuat bumi seakan bernapas lega. Oleh karenanya, krisis pandemi corona ini telah menjadi jalan terciptanya cita-cita masyarakat yang sadar terhadap lingkungan, walaupun ditengah kondisi  yang tidak ideal ini.

Keadaan seperti ini jika secara konsisten dan berkala diberlakukan meski krisis pandemi ini telah berakhir, maka setidaknya keadaan bumi dapat dipulihkan.

Lebih dari itu, krisis pandemi corona ini memberi hikmah bagi kita tentabg gaya hidup yang ideal, sadar terhadap lingkungan alam dan sosial. Yang terpenting dari itu, bumi harus diberi waktu sejenak untuk beristirahat  dari eksploitasi yang berlebihan, dan sesaat memulihkan diri dari hiruk pikuk aktivitas penghuninya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun