Mohon tunggu...
Lanjoetkan Sodara
Lanjoetkan Sodara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menikmati

Santai Jalani dan Nikmati Proses..........

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harus kah kita Terus Larut dari Dilema Yang Ada..................

6 Juli 2011   05:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:54 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rentang yang tak pernah terduga, membuat kita makin dewasa, kini telah tiba kita pada pencapaian hari yang tak pernah terbayang seperti ini. semua menjadi fakta dan tak dapat dipungkiri inilah realita yang harus dijalani. Hidup memiliki awal dan akhir dan awal dari kehidupan kita ialah saat kita terlahir dan berbaur dengan orang-orang yang ada disekitar kita, dan akhir dari kehidupan kita adalah saat kita menghembuskan nafas terakhir, sekujur tubuh tak mampu berkata, mata tertutup tak lagi melihat dunia, itulah akhir dari kehidupan dunia, namun kita tak pernah taw kapan hari itu akan menyambut kedatangan kita, satu sisi janganlah kita terbuai dengan kesenangan sesaat yang membuat kita tak lagi mengingat mati yang seakan kita berfikir bahwa kita akan mati ketika kita sudah mencapai umur yang tua, oleh nya itu marilah  kita pikirkan dengan matang dan jalanilah hidup ini ala kadarnya tak harus lupa jati diri kita sesungguhnya. Sungguh ironis bila kita menjalani hidup di dunia dengan penuh kesangsaran namun kemudian kehidupan kita diakhirat menjadi sengasara pula, camkan dan kajilah hidup kita sendiri, karna diri kita adalah nahkoda bagi pribadi kita agar bisa menuju ke gerbang kebahagiaan hari kelak nanti.

Diantara sekian ribu hari yang telah berlalu pasti ada satu hari yang membuat kita tertegun memikirkan nasib kita diatas panggung sandiwara dunia ne, tak mampu dipungkiri disela-sela itu airmata pun jatuh menetes, hati pun menangis tergores akan luka dengan apa yang telah diperbuat selama berjalan diatas puing-puing sandiwara kehidupan. Entah kapan kita bisa menjadi lebih baik?, entah dimana kita bisa tempatkan diri kita pada jalur yang memang bisa membukakan mata batin kita agar bisa memberi yang terbaik ditengah kemelut dan kebohongan dunia yang kini terus menerus menghampiri dengan sejuta cara dan tipu daya. Haruskah kita mengangkat bendera putih dan mengatakan bahwa kita sudah tak mampu dan harus menyerah serta pasrah menjalani sisa waktu yang ada.

Ketika kita hadir didunia ini, kita adalah orang-orang pilihan yang diberi kesempatan tuk menjelajahi dunia dengan segala kemampuan dan sifat kita yang ada, namun jangalah kita salah artikan kesempatan ini tuk dijadikan sebagai ajang kesenangan belaka, tak liatkah kita  betapa banyak orang yang sudah menjadi contoh telah termakan oleh tipu daya duniawi...hendakkah kita pertahankan kerisauan batin ini atau kah kita ingin keluar dari kerisauan yang selama nech menjadi problema. Berbaurlah kita dengan kebaikan, lalui sisa waktu yang ada yang lapang dan keikhlasan, tanamkan nilai-nilai yang patut menjadikan acuan tuk orang-orang yang ada disekitar kita, agar mereka pula bisa mengikuti jejak kita tuk menuju kearah kebaikan dan mencapai kebahagian yang mereka idam-idamkan selama ini.

Memang benar bahwa kita adalah insan yang tak luput dari dosa namun akankan kita harus terus menerus larut dalam dosa yang kadang sengaja kita perbuat, sampai kapan kita menyakiti diri kita sendiri, sampai kapan kita membuat kebodohan yang tak layak untuk kita perbuat...

marilah kita pergunakan waktu ada yang ada sebaik mungkin agar tak ada penyesalan kelak nanti...^_~`

Lanjoetkan Sodara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun