Mohon tunggu...
Adriano Febrian
Adriano Febrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Beasiswa Non-akademik Universitas Pembangunan Jaya program studi sistem informasi angkatan 2023

Atlet Basket dan Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Generasi Muda Vs. Artificial Intelligence

1 Januari 2024   11:34 Diperbarui: 1 Januari 2024   11:36 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa tahun ini, pelajar dan mahasiswa sedang dihadapkan pada munculnya berbagai Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu mereka menyelesaikan segala tugas dan permasalahan hanya dengan menuliskan perintah dengan jelas dan terperinci. Teknologi mutakhir ini terus dikembangkan oleh banyak pihak dan digadang-gadang akan menjadi temuan dan terobosan yang dapat memudahkan manusia dalam menjalani kehidupan di masa depan.

Apa itu Artificial Intelligence (AI)?
Artificial Intelligence (AI) atau teknologi kecerdasan buatan merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kemajuan teknologi yang hampir serupa dengan kecerdasan manusia. Teknologi ini memungkinkan mesin atau robot mengerjakan tugas yang memerlukan kecerdasan manusia, seperti pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, pengenalan pola, dan berkomunikasi. Teknologi ini sendiri dikembangkan dengan memanfaatkan berbagai teknik seperti machine learning, neural networks, dan pemrosesan bahasa alami untuk mengoptimalkan kinerja Artificial Intelligence (AI) ini dalam berbagai aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan manusia, terutama para pelajar dan mahasiswa.

Mengapa dampak jangka panjang AI dianggap merugikan?

Fenomena munculnya berbagai fitur yang menawarkan Artificial Intelligence (AI) ini pada awalnya memudahkan generasi muda untuk melengkapi berbagai pengetahuan yang kurang mereka pahami dengan informasi terperinci dari berbagai sumber terlampir. Sehingga pelajar dan generasi muda dapat dengan mudah mendapatkan informasi secara lengkap maupun ringkas hanya dengan sebuah perintah sederhana yang diberikan kepada teknologi ini.

Namun, semakin lama penggunaan teknologi ini semakin berlebihan dan banyak diantara pelajar dan mahasiswa yang mengandalkan seluruh jawaban yang diberikan Artificial Intelligence (AI) ini tanpa mau mengeluarkan usaha lebih untuk mencari tahu sendiri dan memecahkan seluruh permasalahan dengan pengetahuan yang dimiliki diri sendiri. Kemudian karena terlalu sering menggunakan teknologi ini, kepercayaan diri dan rasa ingin tahu pelajar dan mahasiswa terhadap suatu pengetahuan mulai memudar dan berpotensi hilang sepenuhnya.

Kemudian, dampak lainnya yang harus dihadapi generasi muda dari keberadaan teknologi ini ialah meningkatnya angka pengangguran. Dikutip dari IDN Times, Artificial Intelligence (AI) ini dapat mengakibatkan tingginya angka pengangguran karena perusahaan tidak lagi mau mempekerjakan manusia. Robot sebagai salah satu wujud pengaplikasian teknologi kecerdasan ini digadang-gadang telah mampu menggantikan ratusan bahkan ribuan manusia sehingga perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan dana rutin bulanan untuk membayar para pekerja. Kemudian, rendahnya tingkat kreativitas sebagai dampak dari ketergantungan generasi muda terhadap Artificial Intelligence (AI) ini menjadi salah satu faktor yang dapat  memicu tingginya angka pengangguran di masa depan. Kreatifitas generasi muda yang rendah akan berpengaruh pada rendahnya kualitas sumber daya manusia di suatu negara yangnkemudian berpengaruh juga pada kemajuan suatu negara.

Bagaimana cara mengatasi ketergantungan generasi muda terhadap Artificial Intelligence (AI)?

Hingga saat ini masih belum ada kebijakan resmi yang dikeluarkan pemerintah untuk membatasi atau melindungi generasi muda dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan teknologi buatan ini. Namun, sebagai langkah pencegahan, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan generasi muda itu sendiri untuk mencegah dirinya bergantung pada Artificial Intelligence (AI) ini, diantaranya adalah memahami bahwa tidak semua informasi yang diberikan adalah benar. Pelajar dan mahasiswa cenderung gemar menggunakan Artificial Intelligence (AI) ini karena merasa lebih aman dan seluruh informasi yang diberikan adalah benar adanya. Namun, yang perlu diketahui adalah setiap produk yang dihasilkan manusia pasti selalu memiliki kekurangan tersendiri, salah satunya adalah error atau kekeliruan.

Artificial Intelligence (AI) kerap mengalami kekeliruan dalam membaca perintah sehingga informasi yang diberikan juga terkadang salah dan tidak sesuai dengan fakta yang ada. Selain itu, kekurangan dari Artificial Intelligence (AI) ini adalah informasi yang diberikan terbatas pada suatu jaman, sehingga manusia harus tetap mau membaca dan mencari tahu sendiri informasi yang ingin didapatkannya. Dengan menyadari kekurangan-kekurangan ini, pelajar dan mahasiswa dapat berpikir dua kali untuk bergantung pada Artificial Intelligence (AI) ini.

Kemudian langkah selanjutnya yang dapat dilakukan untuk menyadarkan diri sendiri agar tidak bergantung pada Artificial Intelligence (AI) ini adalah dengan menanamkan pemahaman dalam diri bahwa, hasil yang didapatkan dari teknologi ini merupakan sebuah kecurangan karena bukan hasil yang didapat dari kerja keras diri sendiri. Dikutip dari CNBC Indonesia, Artificial Intelligence atau Artificial Intelligence (AI) ini memberikan hasil berupa karya orang lain tanpa izin, atau dengan kata lain ketika kita menyuruh teknologi ini untuk membuat sebuah karya, maka hasil yang mereka berikan adalah sebuah karya milik orang lain yang dicuri dan disebarluaskan tanpa izin dari pemilik karya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun