Mohon tunggu...
adrian
adrian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Wabah Merkuri Di Pedesaan

8 November 2015   15:05 Diperbarui: 8 November 2015   20:49 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penambangan rakyat yang dibungkus dengan cerita 'mencari sesuap nasi di tengah bahaya' bisa jadi merupakan kisah heroik dibumbui cerita romantisme kehidupan dengan tambahan sambal tindakan pidana. di tengah kebutuhan biaya hdup yang kian meningkat. Dongeng keberhasilan keberhasilan memabawa pulang emas berkilo kilo dari tambang rakyat makin membuat bersemangat para penduduk desa.

Potensi bahaya alam tidak usah dibahas lagi. Tidak akan membuat para penambang hilang semangat untuk berkarya. Dibalik semua cerita suka dan duka para penambang, ada bahaya yang mengintai berupa racun kimia bernama merkuri. Logam merkuri yang bersifat cair dan menguap bersifat racun pada tubuh. JIka kita membaca berita tentang tambang emas di pulau Buru (Kompas tanggal 8 november 2015) , ternyata sampel dalam tubuh penduduk sudah berada di atas ambang batas normal. 

Penambangan rakyat yang mencari segenggam emas dan mencari harta berlimpah bukan lagi menjadi cerita menarik jika kita melihat sebaran paparan limbah merkuri yang mulai menyebar dan terakumulasi di biota laut, tanaman pangan masyarakat.Mungkin ini akan menjadi Bom waktu yang siap meledak dan siap menjadi komoditas isu politik.

Semoga Pemerintah cepat tanggap dan cepat bertindak

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun