Galen, yang ditinggalkan sendiri, merenung di tepi jendela rumah sakit. Dia merasa kehilangan yang begitu dalam, tahu bahwa Alora pergi dengan membawa cinta sejatinya, Matteo. Kehilangan itu membekas luka yang sulit disembuhkan, dan kota Tangerang, yang dulu menjadi saksi kisah cinta yang berbunga, kini menyimpan dua cerita cinta yang berakhir dengan sedih.
    Kisah ini mengajarkan bahwa hidup penuh dengan liku-liku dan takdir yang tidak bisa diprediksi. Meskipun kisah Matteo dan Alora berakhir dengan sedih, pesan moralnya adalah tentang kekuatan untuk terus melangkah maju meskipun dihadapkan pada cobaan dan kehilangan. Kehidupan terus berjalan, dan meskipun cinta pertama mungkin berakhir tragis, masih ada ruang untuk pertumbuhan, penghargaan terhadap kenangan, dan peluang baru untuk mencintai dan dihargai.
    Kota Tangerang yang menjadi saksi kisah cinta dan kehilangan Matteo serta Alora mengajarkan kita bahwa hidup tak selalu berjalan sesuai rencana. Namun, di tengah-tengah penderitaan, masih ada kekuatan untuk tumbuh dan belajar. Kita perlu menghargai setiap momen, karena takdir bisa membawa kejutan, baik yang manis maupun pahit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H