Koneksi Antar Materi - Modul 2.3
                                                     Coaching untuk Supervisi Akademik
Nama CGP : Adriani Laiskodat, S.Pd.,Gr
Instansi : SMP Negeri Satu Atap Fatukoto
CGP Angkatan 8 Kabupaten Timor Tengah Selatan
A. Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
1. Pengalaman materi yang diperoleh
Dalam modul 2.3 mengenai Coaching untuk Supervisi Akademik, Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil, dan sistematis dimana pembina memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi (Rochayah, 2012).
Ada tiga prinsip coaching yang saya ketahui yakni asas kemitraan, proses kreatif dan memaksimalkan potensi. Kompetensi inti yang harus seorang coach kuasai adalah kehadiran penuh, mendengarkan aktif, mengajukan pertanyaan berbobot dan mendengarkan dengan RASA (Receive, Appreciate, Summarize, Ask). Pelaksanaan coaching menggunakan alur TIRTA, yakni Tujuan, Indentifikasi, Rencana dan Tanggung Jawab.
Supervisi akademik adalah menilai dan membina guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar kompetensi peserta didik mencapai hasil yang optimal. Secara umum, supervisi akademik adalah proses membimbing, memantau, dan menilai kemajuan guru dan akademik siswa untuk membantu mereka mencapai tujuan pendidikan. Hal ini mencakup perencanaan, pemberian bimbingan, umpan balik, dan dukungan selama proses pembelajaran untuk memastikan bahwa peserta didik dibekali dengan keterampilan yang diperlukan untuk meraih kesuksesan. Ada 3 tahap dalam melakukan supervisi, yakni pra observasi (perencanaan), observasi (pelaksanaan) dan pasca observasi (tindak lanjut).