Mohon tunggu...
Adrianus Harianto
Adrianus Harianto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Manggarai-NTT

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tandingan Lagi Trend di Dunia Politik Indonesia

12 November 2014   19:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:58 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia politik di Indonesia sejak era kepemimpinan Jokowi -JK sangat suka bikin tandingan. Mulai dari Pimpinan tandingan di DPR RI sampai Tandingan Gubernur DKI ala FPI. Pimpinan DPR, Gubernur Tandingan muncul karena berbagai macam alasan, antara lain: aturan dan agama. Aturan berupa UU MD3 dirasa tidak sesuai dengan budaya politik indonesia sehingga ada pihak yang merasa dirugikan karena seperti tidak diakomodir keberadaanya di DPR. Sedangkan Gubernur Tandingan ala FPI dipengaruhi oleh masalah agama.

Aturan berupa undang-undang, peraturan pemerintah, dan aturan lain-lain tentunya bertujuan untuk membuat kehidupan sosial politik teratur. Tetapi kalau aturan itu membuat kehidupan sosial politik terganggu maka sebaiknya aturan tersebut harus ditinjau kembali atau dibatalkan. Sehingga cukup aneh apabila Undang-Undang MD3 tidak ditinjau kembali (direvisi) karena fungsi sebagai aturan tidak tercapai dan malah menimbulkan konflik yang menyebabkan rencana kerja pemerintah dan rencana kerja DPR terhambat.

Sedangkan kisru Gubernur tandingan ala FPI yang sedang hangat-hangatnya sekarang dibicarakaan di media masa, penyebabnya paling aneh hanya karena masalah agama. Agama sebenarnya berfungsi untuk menciptakan ketentrama, kenyamanan serta menjadi wadah bagi umat berhubungan dengan Tuhan /Allah. Jika agama coba ditautkan dengan dunia politik, maka tujuan agama menjadi hilang karena sifat poltik yang penuh intrik (seperti , kempanye hitam, intimidasi, money politik) yang kadang bertentangan dengan fungsi agama. Untuk menjaga supaya nilai-nilai agama tetap murni perlu ada pemisaan yang jelas antara agama dengan politik. Dalam hal, menjaga kemurnia agama yang patut diperkuat adalah iman dan ahlak dari setiap pengikutnya.

Jadi tren gubernur tandingan dalam dunia perpolitikan di Indonesia mungkin tidak perlu terjadi jika kita tidak mencapurkan dunia agama dengan politi karena baik tidaknya pemerintahan suatu bangsa bukan dilihat dari pemimpin itu beragama apa tetapi dilihat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin.

Selamat berjuang Pa Ahok....jadilah pejuang politik kaum minoritas karena semua rakyat Indonesia mempunyai hak yang sama untuk memimpin dan dipimpin, memilih dan dipilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun