Mohon tunggu...
Adrian Azka Ghafar
Adrian Azka Ghafar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/Universitas Airlangga

mahasiswa kedokteran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pandemic Recovery Indonesia Ditinjau dari Potensi Ekonomi Negara

6 Juni 2022   15:00 Diperbarui: 6 Juni 2022   15:04 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi dimana potensi yang besar ini mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara memiliki sejumlah karakteristik yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus untuk mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. 

Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ada dukungan kuat dari pemerintah pusat untuk mengekang ketergantungan Indonesia pada ekspor komoditas mentah, sekaligus meningkatkan peran industri manufaktur dalam perekonomian. Pembangunan infrastruktur juga merupakan tujuan utama pemerintah, dan yang perlu menyebabkan efek multiplier dalam perekonomian.

Saat ini dunia tengah dilanda pandemi virus Sars-CoV-2, tak terkecuali Indonesia. Pandemi memberikan dampak buruk yang cukup terasa bagi sejumlah sektor, salah satunya adalah sektor ekonomi. 

Jatuhnya sektor ekonomi paling dirasakan oleh masyarakat menengah bawah. Saat ini cakupan kerugian yang ditimbulkan sulit untuk diantisipasi sepenuhnya. 

Paling buruknya Indonesia sampai mengalami resesi ekonomi yang ditandai dengan produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus mencapai 3,49 persen. 

Oleh karena itu kita membutuhkan strategi untuk memulihkan ekonomi kita pasca pandemi dengan memanfaatkan potensi ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia. Hal ini sangat layak dipertimbangkan untuk kita dapat keluar dari keterpurukan ekonomi.

Beberapa contoh bagaimana pandemi covid-19 ini memengaruhi ekonomi negara adalah adanya gangguan di sisi demand and supply barang maupun jasa. Adanya berbagai kebijakan pemerintah untuk membatasi pergerakan sosial seperti work from home dan gerakan stay at home menyebabkan kurangnya produktifitas sehingga berdampak pada penurunan kegiatan produksi dan sulitnya distribusi barang. 

Sementara itu, banyak dari masyarakat yang melakukan panic buying yang secara tidak langsung mengakibatkan meningkatnya permintaan kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya. Kondisi ini akhirnya mengakibatkan kenaikan harga barang di pasar (inflasi) yang akan menurunkan daya beli masyarakat hingga akhirnya mengakibatkan kerugian terhadap produsen.

Potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia harus mampu mengatasi berbagai permasalahan ekonomi di masa pandemi sekarang ini. Banyak sekali cara yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki laju ekonomi yang negatif. 

Cara tersebut diantaranya membantu untuk mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan kerja dan lebih banyak mengadakan padat karya, menghilangkan sifat konsumtif masyarakat dan lebih bersikap hemat untuk menjaga sumber daya, serta pemerintah dapat mengorientasikan pembangunan infrastruktur yang bernilai tinggi untuk kebutuhan masyarakat. 

Baik itu dalam sektor industri maupun pangan, sehingga menjadikan negara kita tidak hanya sebagai pengimpor namun sebagai pengekspor. Pemerintah harus bergerak, kebijakan ekonomi harus dipertegas. Melawan dampak negatif pandemi adalah suatu hal yang sulit, tetapi baik pemerintah maupun masyarakat harus mampu bertindak agar ekonomi tidak lebih jauh lagi mengalami kemerosotan di masa pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun