Mohon tunggu...
Adriana Sallo Sammane
Adriana Sallo Sammane Mohon Tunggu... -

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bagaimana Caramu Mengatasi Rasa Sakit Hati? Ini Ceritaku

5 November 2014   05:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:36 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sakit hati.

Bohong jika ada orang yang tidak pernah sakit hati. Seceria apapun dia dan sebahagia apapun hidupnya pasti pernah merasakan sakit hati.

Saya? Saya pernah merasa sakit hati. Kebanyakan dari itu karena dibohongi (bukan karena lelaki yaa, haha) dan atau tidak dihargai. Hal di dunia ini yang saya tidak suka adalah menunggu dan dibohongi. Saya lebih suka sama orang yang jujur walaupun jujurnya  sakit, daripada dibohongi demi menjaga rasa sakit hati tetapi ujungnya juga tetap kecewa dan sakit hati.

Biasanya sih orang sakit hati melampiaskannya di medsos (nulis status gitu) yang isinya antara lain kekecewaan dan maki-makian. Beberapa diantaranya mungkin lebih cenderung curhat kepada orang kepercayaan, menangis, pergi menyegarkan hati dan pikiran (seperti hangout).

Nah kalau saya sakit hati? Marah pasti, jengkel pun iya. Kata temanku kalo saya lagi marah seakan-akan ada aura hitam menyelimuti kiri kanan depan belakangku (haha). Yah, bersyukur kalau saya marah pasti cepat akan diganti dengan tawa. Tetapi sebelum menjadi tawa, biasanya saya merenung dan berbicara dalam hati “Tuhan, kok sakit sekali ya? Saya pengen marah didepannya”. Dari renungan itu saya selalu berpikir “Kok saya marah? Emangnya marah itu bagus? Marah itu bukan sifatku.” Toh sebagai manusia yang tidak sempurna pasti akan tetap marah.

Kita tidak bisa menghindari dari rasa sakit hati. Tapi setidaknya kita harus punya cara untuk tidak berlarut dalam rasa sakit hati yang berujung pada kebencianan kemarahan. Kalau pun saya sakit hati, saya cuman berdoa dan minta agar hati ini segera diredakan dari kemarahan dan mendengarkan lagu yang enak untuk didengar atau mencari sesuatu yang bisa menghibur dan membuat saya tertawa.

Benci sama mereka yang membuat sakit hati? Tidaklah. Kamus hidupku tidak ada benci-bencian (eits :D), walaupun marah tetap ada :D.

Sakitnya tuh di sini (nunjuk hati dan pikiran), jikalau saya tetap larut dalam kesedihan dan kemarahan karena sakit hati. Mungkin kita tidak bisa menghindari rasa sakit hati, tetapi sebaiknya jangan sampai larut ke dalamnya. Karena pasti akan berujung dengan yang namanya marah dan dendam. Keep smile J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun