Mohon tunggu...
Adrian Arrahman
Adrian Arrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka berternak cupang, dan mengoleksi ikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Komentar Buruk di Media Sosial

19 Desember 2024   17:16 Diperbarui: 19 Desember 2024   17:16 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Beberapa disosial media banyak sekali masyarakat Indonesia berkata kasar, dimulai dari yang halus sampai kasar. Banyak juga hal-hal negatif terlontarkan didalam media sosial mulai dari mencaci maki, membully, dan juga merendahkan. Efek maraknya sosial media di Indonesia menyebabkan hal-hal yang tidak di inginkan dikarenakan informasi yang terlalu sedikit dan minimnya literasi orang-orang terhadap konten yang dikonsumsi oleh para pengguna media sosial. Beberapa kasus seperti Agus yang disiram oleh air keras, Agus terlibat pemerkosaan, Agus membunuh istrinya dikarenakan live di sosial media dan masih banyak lagi, bisa dilihat dari jumlah kasus yang disebabkan oleh Agus itu membuat para warga net menjadi marah dan kesal atas Tindakan yang dilakukan para agus tersebut. Contoh saja Agus yang terlibat pemerkosaan banyak yang menghina dan mencaci atas kelakuan tersebut, baik dari fisik hingga kelakuan semua itu dihina dan kritik atas kejadian tersebut.

     Pada aplikasi seperti X, Instagram dan masih banyak lagi, di aplikasi tersebut banyak orang yang dimulai dari anak-anak hingga dewasa. Pada aplikasi tersebut juga terdapat ujaran kebencian yang membuat orang berpikir terlebih dahulu, namun ada saja provokasi dalam postingan yang membuat semua pengguna yang melihatnya berpikir sama, dari sanalah mulai adanya pembullyan ataupun penghinaan. Faktor yang membuat ada nya komentar buruk di media sosial adalah dari kelakuan atau sebuah postingan yang blunder dalam konten tersebut, yang dimana postingan tersebut membuat pertikaian dan permasalahan. Warga net selalu saja mengikuti perkembangan dari konten creator yang mereka sukai, akan tetapi ada saja kelakuan yang ditunjukan kepada khalayak umum yang membuat semua orang menjadi benci dan tidak mengikutinya lagi seperti Willy Salim. Konten Willy salim membuat semua orang geram dan berkata-kata tidak sepantasnya didalam komentar, sehingga banyak sekali hujatan yang dilontarkan didalam konten yang ia buat.

     Zaman sekarang banyak sekali komentar buruk di sosial media, dimulai dari iri, tidak senang, dan lain-lain. Mengapa komentar buruk bisa terjadi dikarenakan mereka tidak bisa memfilter atau memilih kata yang tidak seharusnya ditampilkan tetapi mereka munculkan sendiri, seperti pada saat ada konten lucu mereka akan tertawa sambil memberikan kata yang kasar dan tidak sepantasnya di ketik dalam komentar yang ada di postingan umum, yang dimana postingan tersebut dapat diakses oleh anak-anak dibawah umur. Postingan yang terdapat kata kasar dapat dilihat oleh anak-anak yang akan meniru kata-kata dari komentar tersebut, seperti hewan, bagian tubuh manusia, bahasa daerah yang kasar, dan lain-lain. Anak-anak harus diawasi agar komentar buruk tidak ikuti oleh anak-anak, sebab mereka akan membawa bahasa tersebut keluar dan mengatakan hal itu kesemua orang. Lingkungan dari sang anak harus diperhatikan juga, dampak dari komentar buruk dapat mempengaruhi pola bahasa si anak, dan menyebabkan pekembangan bahasanya kasar dan kotor.

     Postingan yang sering beredar di for your page biasa mengandung konten yang seru, menghibur, dan sebagainya. Dikonten tersebut juga banyak orang terhibur namun ketikan yang mereka menyebutkan kebun binatang dan tidak sepantasnya, mereka menganggap konten tersebut lucu dan berlebihan ketika mengomentarinya seperti “HAHAHA LUCU BANGET” “SIALANN LUCUU” “APASIHHH HAHAHA DUNGU BANGET ORANGNYA” kata-kata tersebut yang biasa dilontarkan didalam sosial media. Tidak sedikit orang yang kadang berkomentar tentang fisik atau menjelek-jelekan orang tersebut seperti “dah kurus kering sok ganteng” “berotot tapi jelek apa gunanya” “sok imut banget padahal jelek aja” dan masih banyak lagi.

     Sosial media adalah tempat dimana semua orang bercerita dan berbagi pengalaman, tidak berhenti disitu saja, sosial media menjadi ajang pamer dan membuktikan sifat asli seseorang, tidak hanya influencer atau orang terkenal saja siapapun bisa pamer dan sombong. Banyak orang yang sombong dan akhirnya dihujat, banyak kata-kata yang tidak pantas diucapkan dalam konten tersebut, walau kita mengetahui dia menyombongkan hal menurut dia itu mewah tetapi menurut orang-orang itu adalah barang murah yang tidak sepantasnya di sombongkan “halah air jordan kw aja” “yah baru agya mobil lcgc kok dipamerin” dan masih banyak lagi penghinaan yang terjadi dalam sosial media, dan itu menuai banyak kritikan dari warga net karena bahasa mereka yang merendahkan seseorang.

     Komentar buruk dimedia digital terjadi karena dinormalisasi oleh warga net, dan hal itu berdampak negatif sekali. Nilai negatif bisa berdampak besar, seperti data tentang warga tak tersopan se asia tenggara. Bisa dilihat dari postingan orang thailand, vietnam, malaysia, dan kamboja, banyak sekali hujatan yang dilontarkan ketika postingan tersebut tidak sesuai dengan ke inginan warga net Indonesia. Postingan kendaraan yang berasal dari malaysia dianggap tidak sesuai dengan keinginan atau pasar Indonesia, yang dimana seharusnya semua negara mempunyai ciri khas masing-masing maka dari itu komentar buruk tentang negara Malaysia semakin menyebar, dari tentang Fashion, Modif kendaraan, dan budaya. Budaya Malaysia sering dianggap mirip dengan budaya Indonesia, banyak sekali warga Indonesia berkomentar yang buruk tentang budaya Malaysia, baik segi Pakaian, Adat, dan lagu-lagu yang diciptakan, dan juga mengolok-olok tentang budaya Malaysia.

     Pengaruh buruk dari komentar-komentar media sosial juga menyebabkan judge mental, dikarenakan dizaman sekarang banyak yang berkomentar buruk tanpa mencari tahu terlebih dahulu, bagaimana dan apa yang sedang terjadi, sehingga banyak kasus atau kejadian Dimana orang yang dihujat tanpa sebab itu menutup diri dan mungkin ada yang lebih parah dari itu yaitu menjadi stress berlebihan. Komentar yang membawa pengaruh buruk juga menyebabkan dampak besar terhadap orang-orang sekitar, mungkin saja yang dikomentari adalah tetangga atau kerabat, yang bisa menyebabkan kelahi atau pertikaian yang memanas, dan mungkin ada yang sampai menghilangkan nyawa. Warga net yang menyebabkan pengaruh tersebut seharusnya tidak perlu ditanggapi dikarenakan ia semakin melakukan hal negative tersebut sehingga sebuah postingan tidak ada masalah menjadi ada.

     Beberapa pengaruh buruk tidak hanya dari sosial media, tetapi juga dari orang sekitar yang menjadikannya orang yang suka menghujat, pada dasarnya komentar buruk jika postingan tersebut membuat pertikaian yang buat orang lain berpikir bahwa itu tidak pantas, dan sebab pengaruh buruk terjadi karena hal tersebut yang membuat orang yang melihatnya mengikuti hal negative tersebut, dan pengaruh buruk juga bisa dari kebiasaan dalam kehidupan nyata dibawa kedalam ruang virtual, maka tidak heran jika hal tersebut bisa terjadi. Pengaruh buruk dalam berkomentar dikarenakan juga ada sebab akibatnya, sebabnya karena mereka menganggap itu adalah hal keren jika berkata kasar dalam media sosial, dan akibatnya banyak orang yang mengikuti hal tersebut.

     Dimana, kapan, bagaimana pengaruh buruk muncul karena ada faktor mendukung, seperti ada yang membully warga net ikut membully tanpa tau terlebih dahulu, dari dampak tanpa melihat informasi terlebih dahulu adalah korban pembullyan warga net menjadi tidak stabil, dan takut akan keramaian. Informasi menjadi utama dizaman modern ini, maka dari itu komentar buruk seperti ”sok cantik najis dah gitu pelakor” ”minimal mandi baru rebut suami orang” “dekil, bau, gapunya uang belagu selingkuh” adalah contoh komentar membully, tetapi dari banyak komentar seperti itu tidak dicari tau terlebih dahulu mana yang benar dan salah. Warga net sering asal membully tanpa sebab, dan akibat dari hal tersebut adalah fitnah terhadap permasalah yang dilihat dan dikonsumsi oleh warga net.

     Manusia pada dasarnya dilahirkan dengan lisan yang baik, dan lembut. Akan tetapi ada saja manusia yang merusak lisan dari seseorang, yang membuat dampak buruk kepada manusia lainnya. Lingkungan menjadi salah satu faktor penyebab rusaknya lisan dan sifat baik seseorang, maka dari itu mereka menyebarkan hal buruk kedalam suatu platform digital, dan berkomentar buruk apa yang ada dalam konten tersebut. Komentar buruk pada platform digital juga menunjukan hal buruk dari seseorang tersebut, dan kualitas buruk dari seseorang. Hal buruk tercipta ketika seseorang yang berkualitas buruk berbaur di dalam sosial media sehingga dampak buruk dari orang tersebut menyebar.

     Terkadang komentar buruk bisa terjadi karena dipancing atau ada suatu pertikaian dalam pendapat masing-masing, yang menyebabkan kedua belah pihak menjadi kesal dan marah. Pertikaian biasanya disebabkan oleh perkataan yang tidak pantas, menghina, asusila, sara, dan rasis, dan itu memancing amarah dari seseorang dan dilontarkan secara terang-terangan dalam komentar sosial media. Biasanya juga pertikaian terjadi jika tidak satu pendapat lalu saling menghina dan mengolok, sehingga terjadi suatu permasalahan pribadi masing-masing yang membuat kedua belah pihak sama-sama kesal dan tidak senang, dan kedua belah pihak saling menghina dalam komentar tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun