1. Keterbatasan Sumber Daya Salah satu tantangan utama dalam implementasi program ini adalah keterbatasan sumber daya, baik itu sumber daya manusia maupun finansial. Dibutuhkan dana yang besar untuk melaksanakan program rehabilitasi dan reklamasi ini secara efektif.Â
2. Penegakan Hukum dan Perizinan Pemberlakuan hukum dan perizinan yang ketat diperlukan untuk mencegah terjadinya konversi lahan bekas tambang yang telah direklamasi menjadi lahan yang tidak sesuai dengan rencana.Â
Kesimpulan Program Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang merupakan langkah yang penting dalam upaya melestarikan lingkungan alam di Indonesia. Melalui program ini, lahan bekas tambang dapat dipulihkan dan dimanfaatkan kembali untuk kepentingan masyarakat, sambil tetap menjaga keanekaragaman hayati. Meskipun terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.Â
Refrensi Pandu,Pradita. 2021. Pemulihan Lahan Bekas Tambang Bisa Bawa Manfaat Bagi Masyarakat .Diakses dari https://www.kompas.id/baca/ilmu-pengetahuanteknologi/2021/05/18/pemulihan-lahan-bekas-tambang-bisa-bawa-manfaat-bagi-masyarakat pada 21 Agustus 2023. Vale.com. 2020. Reklamasi dan rencana pascatambang. Diakses dari http://www.vale.com/indonesia/bh/sustainability/nickel-for-life/pages/environment.aspx pada 21 Agustus 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H